RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang menyatakan keprihatinannya atas peningkatan kasus diabetes melitus (DM) pada anak-anak.
Tren ini menunjukkan bahwa penyakit tidak menular yang sebelumnya lebih sering dialami orang dewasa kini juga rentan menyerang anak-anak.
Pola hidup serba instan dan konsumsi makanan cepat saji diduga menjadi pemicu utama peningkatan kasus diabetes pada usia muda.
Baca Juga:Pemkab Batang Tangani 26 ODGJ Selama Oktober 2024, Pastikan Kota Lebih NyamanSerdik Sespimma Polri Angkatan 72 Gelar Aksi Sosial di Pekalongan, Bantu Warga dan Hijaukan Lingkungan
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Ida Susilaksmi, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus diabetes pada anak-anak merupakan masalah serius yang dihadapi Indonesia saat ini.
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan lonjakan drastis, dengan prevalensi kasus diabetes anak naik hingga 70 kali lipat pada Januari 2023 dibandingkan tahun 2010.
“Menurut IDAI, tercatat ada 1.645 anak yang menderita diabetes di Indonesia, dengan prevalensi sekitar 2 kasus per 100.000 anak.
Mayoritas atau 60 persen penderitanya adalah anak perempuan. Berdasarkan usia, sebanyak 46 persen berada di rentang 10–14 tahun, sementara 31 persen di atas 14 tahun,” ujar Ida saat ditemui di Gedung PSC 119 Batang, Rabu (6/11/2024).
Ida menambahkan bahwa obesitas menjadi salah satu faktor utama penyebab diabetes pada anak, yang dipicu oleh konsumsi tinggi makanan cepat saji serta minuman dengan kadar gula tinggi.
Menurutnya, pola makan anak-anak saat ini cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis yang kurang sehat.
Ia juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mengajarkan pola makan sehat kepada anak-anak.
Baca Juga:Debat Perdana Pilbup Kendal Berjalan Lancar, KPU Beri Apresiasi111 Lansia Pekalongan Diwisuda, Teladan Semangat Belajar di Usia Senja
Dengan maraknya tren makanan cepat saji dan minuman manis di kalangan generasi Z, peran keluarga menjadi semakin penting dalam membimbing anak memilih asupan yang sehat dan seimbang.
“Orang tua harus terlibat aktif dalam membimbing anak-anak untuk memilih makanan dan minuman yang baik bagi kesehatan mereka di masa depan,” jelas Ida.
Kasus diabetes pada anak-anak ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Batang. Pemkab berharap edukasi terkait gaya hidup sehat dan pola makan seimbang dapat dilakukan secara lebih luas untuk menekan angka diabetes di kalangan usia muda yang rentan.