Mayat Pria di Sawah Sragi Gegerkan Warga, Polisi: Tidak Ada Tanda Kekerasan

Mayat Pria di Sawah Sragi Gegerkan Warga, Polisi: Tidak Ada Tanda Kekerasan
DIBAWA KE RUMAH DUKA: Jenazah Sugiyanto, warga Desa Klunjukan, Kecamatan Sragi, yang ditemukan meninggal di persawahan di Desa Tegalontar, dibawa ke rumah duka. Foto: Hadi Waluyo.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Penemuan sesosok mayat pria di area persawahan Desa Tegalontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, menggegerkan warga setempat pada Senin pagi (2/12/2024). Di samping jasad korban, ditemukan sebuah cangkul yang diduga milik korban.

Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas di sekitar lokasi. Saat ditemukan, posisi mayat tertelungkup miring ke kanan dengan mengenakan kaos lengan panjang warna cokelat dan celana kolor abu-abu.

Temuan ini segera menarik perhatian warga sekitar, yang berbondong-bondong mendatangi lokasi untuk melihat kejadian tersebut.

Baca Juga:Hebat! WBP Lapas Batang Produksi Ratusan Baju Koko, Bekali Keterampilan untuk Masa DepanFadia – Sukirman Pecahkan Mitos Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Pekalongan

Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto, melalui Kasi Humas Polres Pekalongan Iptu Suwarti, mengungkapkan bahwa penemuan mayat terjadi sekitar pukul 08.45 WIB.

“Warga yang melintas melihat seseorang dalam posisi tertelungkup di pinggir pematang sawah dan segera melapor ke perangkat desa,” ujar Iptu Suwarti.

Setelah menerima laporan, perangkat Desa Tegalontar bersama warga mengecek lokasi kejadian dan melaporkannya ke Polsek Sragi. Petugas Polsek Sragi bersama tim medis dari Puskesmas Sragi segera tiba di lokasi untuk mengevakuasi jasad korban.

“Hasil pemeriksaan medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” tambahnya.

Korban diketahui bernama Sugiyanto (80), seorang warga Desa Klunjukan, Kecamatan Sragi. Jasadnya kemudian dibawa ke rumah anak korban di Dukuh Mojotengah, Desa Tegalontar, untuk proses lebih lanjut.

Istri korban mengungkapkan bahwa tiga hari sebelum kejadian, korban sempat mengeluhkan sakit di bagian pinggang dan tangan kiri. Korban juga telah memeriksakan kondisinya ke seorang mantri di Desa Klunjukan. Pihak keluarga menolak otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. “Keluarga telah mengikhlaskan dan menolak proses otopsi,” jelas Iptu Suwarti.

0 Komentar