16 ABK Kapal Tenggelam di Perairan Batang Selamat, Bertahan dengan Rakit Darurat

16 ABK Kapal Tenggelam di Perairan Batang Selamat, Bertahan dengan Rakit Darurat
DOK. ISTIMEWA TIBA DI BATANG - Sejumlah ABK korban kecelakaan laut saat tiba di pelabuhan ikan Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Sebuah kapal motor (KM) Podo Lancar 26 GT yang membawa 16 anak buah kapal (ABK) asal Batang tenggelam di perairan Jawa pada Jumat (6/12/2024) dini hari.

Kapal tersebut karam sekitar 22 mil dari Pelabuhan Batang akibat insiden mendadak saat sedang beraktivitas menangkap ikan.

Kastari (53), juru mudi KM Podo Lancar, menceritakan kejadian berlangsung sangat cepat. “Saat sedang menurunkan jangkar untuk menangkap ikan, tiba-tiba bagian belakang kapal seperti tertarik sesuatu dan langsung amblas,” ungkapnya, Jumat (6/12/2024).

Baca Juga:Beasiswa Pelajar Batang Akan Cair, Disdikbud Berjanji Perbaiki KomunikasiKesbangpol Pekalongan Gencarkan Sosialisasi Bahaya Narkoba kepada Masyarakat

Meski hujan ringan turun saat itu, Kastari menegaskan cuaca sebenarnya tidak terlalu buruk. “Gelombang dan angin juga tidak begitu kencang,” tambahnya.

Rakit Darurat Penyelamat Nyawa 16 ABK

Saat kapal tenggelam, para ABK dengan cepat merakit alat apung seadanya untuk bertahan di tengah laut. “Kami menggunakan ban, gabus tutup palka, dan bahan lain untuk membuat rakit sepanjang 90 meter,” jelas Kastari.

Dengan rakit darurat tersebut, seluruh ABK berupaya bertahan selama berjam-jam. Bahkan Kastari bersama dua ABK lainnya berenang sejauh beberapa kilometer selama empat jam demi mencari bantuan. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil saat mereka bertemu dengan kapal cumi asal Pekalongan yang segera mengevakuasi semua ABK.

“Kapal cumi itu menyelamatkan kami dan langsung menghubungi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) untuk meminta bantuan,” kata Kastari. Namun, kapal KM Podo Lancar beserta hasil tangkapan ikan sekitar empat ton tidak dapat diselamatkan. “Kami kehilangan semuanya, tapi syukur kami masih hidup,” ujarnya.

HNSI Dorong Peningkatan Keselamatan Nelayan

Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo, menyampaikan bahwa penyebab pasti tenggelamnya kapal masih dalam penyelidikan. Teguh menekankan pentingnya keselamatan nelayan, termasuk ketersediaan alat keselamatan standar seperti pelampung di setiap kapal. “Kami selalu mengingatkan agar semua ABK melengkapi kapal mereka dengan alat keselamatan,” ujarnya.

Selain itu, Teguh juga mendesak agar para pemilik kapal mendaftarkan ABK mereka dalam BPJS Ketenagakerjaan. “Jika terjadi insiden, para nelayan akan mendapatkan perlindungan sosial,” tegasnya. Ia juga meminta perhatian pemerintah daerah untuk memberikan santunan kepada korban kecelakaan laut.

0 Komentar