RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Menjelang musim hujan 2024/2025, Polres Kendal bersama TNI, BPBD, dan relawan kebencanaan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan rob.
Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko dan dampak bencana yang diprediksi meningkat selama musim penghujan.
Apel gabungan kesiapsiagaan ini berlangsung di halaman Mapolres Kendal pada Senin, 9 Desember 2024, dan dipimpin oleh Kapolres Kendal, AKBP Feria Kurniawan. Kegiatan tersebut diikuti oleh personel Polres Kendal, Kodim, BPBD Kendal, Satpol PP, serta sejumlah relawan dari organisasi seperti LPBI PCNU Kendal.
Baca Juga:Kejari Kota Pekalongan Eksekusi Uang Pengganti Kasus Korupsi Parkir Senilai Rp500 Juta ke Kas DaerahUMK Kota Pekalongan 2025 Disepakati Naik 6,5 Persen, Jadi Rp2.545.138
Kolaborasi dan Koordinasi untuk Penanganan Bencana
Dalam sambutannya, Kapolres Kendal menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi antarinstansi dalam menghadapi potensi bencana di Kendal.
“Kita semua harus siap menghadapi bencana alam, khususnya banjir dan rob yang sering melanda wilayah ini. Koordinasi antarinstansi adalah kunci utama untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal,” ujar Kapolres.
Meski hingga saat ini belum terjadi bencana besar di Kendal, AKBP Feria mengungkapkan bahwa koordinasi lintas instansi sudah menunjukkan hasil yang positif. Ia mencontohkan respon cepat saat hujan deras mengakibatkan genangan di sekitar rumah dinasnya.
“Saya mengalami langsung saat rumah saya kebanjiran sementara area lain tidak. Berkat bantuan cepat dari BPBD, dua pompa langsung dikerahkan untuk menangani situasi ini,” ungkapnya.
Kapolres juga mengingatkan bahwa penanganan bencana tidak dapat dibebankan sepenuhnya kepada instansi pemerintah. Partisipasi aktif masyarakat diperlukan untuk memperkuat mitigasi.
“Kita harus melibatkan masyarakat dalam upaya mitigasi. Mereka harus tahu apa yang harus dilakukan dan ke mana harus pergi jika bencana terjadi,” tandasnya.
Pentingnya Pemetaan dan Pemanfaatan Teknologi
AKBP Feria menekankan pentingnya pemetaan lokasi evakuasi serta persiapan fasilitas logistik untuk mendukung pengungsi.
Baca Juga:Heboh! Warga Gemuh Temukan Jasad Bayi di Pintu Irigasi, Diduga Awalnya BonekaKota Pekalongan Perkuat Komitmen Wujudkan Smart City yang Inovatif dan Berkelanjutan
“Tempat evakuasi harus jelas, logistik harus siap, dan komunikasi antarinstansi harus terencana dengan baik. Dengan langkah ini, respons kita bisa lebih cepat dan efektif saat bencana terjadi,” tegasnya.
Ia juga menggarisbawahi peran teknologi, seperti sistem peringatan dini dari BPBD dan BMKG, dalam mendukung penanggulangan bencana.
“Teknologi peringatan dini adalah kunci untuk langkah preventif. Jangan sampai kita baru bergerak saat bencana sudah terjadi. Informasi yang cepat dan tepat harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” katanya.