Deklarasi Pekalongan Seruan Harmoni Kemanusiaan dan Kelestarian Lingkungan

Deklarasi Pekalongan: Seruan Harmoni Kemanusiaan dan Kelestarian Lingkungan
ISTIMEWA DEKLARASI - Sejumlah akademisi, agamawan, dan aktivis lingkungan hidup menggelar deklarasi untuk harmoni kemanusiaan dan lingkungan, bertempat di Kampus II UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Menyikapi semakin kompleksnya tantangan dehumanisasi dan krisis lingkungan, para agamawan, akademisi, aktivis lingkungan, dan organisasi masyarakat mendeklarasikan “Harmoni untuk Kemanusiaan dan Lingkungan” pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Deklarasi ini berlangsung di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN K.H. Abdurrahman Wahid, Pekalongan, dan menjadi bentuk keprihatinan sekaligus komitmen bersama untuk menciptakan perubahan.

Deklarasi ini diinisiasi untuk menguatkan kolaborasi lintas agama dan budaya, mengedepankan nilai-nilai solidaritas, serta membangun rasa kepedulian terhadap kemanusiaan dan alam.

Baca Juga:Penetapan UMK Batang 2025 Alami Kebuntuan, Apindo dan SPSI Belum SepakatJembatan Glotak di Pekalongan Ambles Akibat Sampah Menumpuk di Sungai

Dukungan Tokoh Lintas Agama dan Akademisi

Sebanyak 13 tokoh penting dari berbagai latar belakang turut menandatangani deklarasi ini, di antaranya:

  • Prof. Dr. Zaenal Mustakim, M.Ag, Rektor UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan.KH. Marzuki Wahid, Dewan Pengarah Jaringan GUSDURian.
  • Pdt. Dwi Argo Mursito, Ketua Badan Kerja Sama Gereja Kristen Pekalongan.Romo Yohanes Suratman Pr, Tokoh Agama Katolik.
  • Kusnaeni, S.Pd, Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Pekalongan.
  • Turut hadir pula perwakilan organisasi lingkungan, seperti Dharwanto dari Komunitas Bara Air Pekalongan dan Ali Imron, Ketua LPBI NU Kota Pekalongan.

Deklarasi untuk Menjawab Tantangan Dehumanisasi dan Kerusakan Lingkungan

Deklarasi ini menyoroti dua isu utama yang menjadi perhatian global.

  1. Dehumanisasi: Konflik, diskriminasi, dan kekerasan berbasis agama atau identitas kerap melemahkan nilai kemanusiaan. Manipulasi agama juga sering digunakan untuk membenarkan tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan.
  2. Krisis Lingkungan: Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam mempercepat perubahan iklim, merusak ekosistem, dan mengancam kelangsungan hidup manusia.

“Deklarasi ini adalah langkah nyata untuk memperkuat nilai kemanusiaan dan harmoni sosial melalui kolaborasi lintas agama serta menjaga keseimbangan dengan alam,” ujar Prof. Dr. Zaenal Mustakim dalam sambutannya.

Komitmen dan Langkah Nyata Deklarasi Pekalongan

Deklarasi ini berlandaskan pada nilai Deklarasi Istiqlal dan falsafah Tri Hita Karana, dengan fokus pada:

  • Memperkuat dialog antaragama untuk menciptakan harmoni sosial.
  • Meningkatkan peran pendidikan dalam menanamkan moderasi beragama.
  • Melaksanakan program lintas agama seperti kampanye pelestarian lingkungan.
  • Mendorong kebijakan berbasis nilai spiritual-ekologis demi kelestarian lingkungan.

    Aksi Nyata untuk Masa Depan yang Lebih Baik

    Deklarasi ini tak hanya berupa seruan moral, tetapi juga diiringi langkah nyata, seperti kampanye pelestarian lingkungan, pendidikan berbasis moderasi beragama, serta program sosial lintas kepercayaan. Semua langkah ini bertujuan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan ekosistem yang lebih terjaga.

0 Komentar