IPM Kota Pekalongan 2024 Meningkat Menjadi 77,22, Berstatus Tinggi

IPM Kota Pekalongan 2024 Meningkat Menjadi 77,22, Berstatus Tinggi
AHYU HIDAYAT RILIS - BPS Kota Pekalongan melakukan Rilis Indikator Strategis PDRB dan IPM Kota Pekalongan tahun 2024, bertempat di aula kantor BPS setempat, Senin (16/12/2024).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekalongan mengalami peningkatan pada tahun 2024, mencapai angka 77,22, yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 yang tercatat sebesar 76,71. Kenaikan ini menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di Kota Pekalongan semakin membaik.

Hal ini disampaikan oleh Hayu Wuranti, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan, pada acara Rilis Indikator Strategis Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan IPM Kota Pekalongan di aula kantor BPS, Senin (16/12/2024). Menurut Hayu, dengan angka IPM yang mencapai 77,22, Kota Pekalongan kini berada dalam kategori IPM tinggi, yang berarti berada di rentang 70 hingga 80.

“IPM Kota Pekalongan mengalami perubahan signifikan sejak tahun 2012, dari status sedang menjadi status tinggi. Ini menunjukkan kemajuan yang cukup pesat,” ujar Hayu dalam pemaparannya.

Baca Juga:Polsek Cepiring Sisir SPBU hingga Perbankan, Antisipasi Gangguan Kamtibmas Pasca PilkadaWali Kota Pekalongan Soroti Kinerja PDAM, Minta Pembenahan Layanan Air Bersih

Kenaikan IPM Dilihat dari Berbagai Dimensi

Kenaikan IPM Kota Pekalongan di tahun 2024 ini mencakup berbagai dimensi pembangunan, seperti umur panjang dan hidup sehat yang tercatat pada angka 74,79, serta pengetahuan yang tercermin dalam indikator rata-rata lama sekolah yang mencapai 9,34 tahun, dan harapan lama sekolah yang mencapai 12,89 tahun.

Hayu juga mencatatkan bahwa ada empat kota di Jawa Tengah yang berhasil mencatatkan IPM di atas angka 80, yaitu Salatiga, Semarang, Surakarta, dan Magelang, dengan Salatiga mencatatkan IPM tertinggi di angka 85,72.

“IPM Kota Pekalongan sejajar dengan Kabupaten Kudus, yang merupakan salah satu capaian baik di Jawa Tengah,” tambahnya.

PDRB Kota Pekalongan Juga Mengalami Peningkatan

Selain IPM, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Pekalongan juga mencatatkan kenaikan yang signifikan. Pada triwulan III tahun 2024, PDRB Kota Pekalongan tercatat sebesar Rp3.703,00 miliar berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), meningkat dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar Rp2.110,54 miliar. Sementara itu, berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB), PDRB tercatat mencapai Rp3.703,00 miliar.

Pertumbuhan PDRB Kota Pekalongan pada triwulan III 2024 juga meningkat sebesar 5,80%, lebih baik dibandingkan dengan 5,44% pada periode yang sama tahun 2023. Sektor tersier, yang berbasis jasa, menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi 59,89% terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

“Angka pertumbuhan PDRB kita sudah cukup baik, meskipun dominasi sektor tersier masih besar. Namun, kami terus optimis dengan potensi sektor-sektor lain,” jelas Hayu.

0 Komentar