RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang) terus membuktikan daya tariknya sebagai kawasan strategis investasi di Jawa Tengah. Hingga Desember 2024, sebanyak 28 perusahaan telah bergabung dan berkomitmen menanamkan investasi dengan total nilai mencapai Rp18,7 triliun.
Direktur Utama PT KIT Batang, Ngurah Wirawan, mengungkapkan bahwa kehadiran perusahaan-perusahaan ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja. “Pada 2029, kami memproyeksikan ada 39 ribu tenaga kerja yang terserap di KIT Batang,” kata Ngurah belum lama ini.
Perusahaan Beroperasi dan Investasi Terbesar
Hingga saat ini, enam perusahaan telah mulai beroperasi di KIT Batang, menciptakan total 5.500 lapangan kerja. Salah satu perusahaan yang telah berproduksi adalah PT Yih Quan Footwear Indonesia asal Taiwan, yang memproduksi sepatu merek Hoka dan Converse. Dengan investasi sebesar Rp1,7 triliun, perusahaan ini telah mengekspor 16 ribu pasang sepatu Hoka ke Amerika Serikat.
Baca Juga:Pasien Terkejut Tagihan Rumah Sakit Muncul, Pemkab Pekalongan Beri KlarifikasiPuluhan Tempat Karaoke di Pantai Sigandu Disorot, Pemkab dan Kepolisian Perketat Pengawasan
Selain itu, beberapa perusahaan lain yang telah beroperasi meliputi:
- PT Rumah Keramik Indonesia, dengan investasi Rp1,5 triliun di atas lahan 13,4 hektare.
- PT Unipack Plasindo, anak usaha PT Impack Pratama Industri Tbk, yang memproduksi material bangunan dengan kapasitas produksi 1.000 ton per bulan.
- KCC Glass Indonesia dari Korea Selatan, yang membangun pabrik kaca di atas lahan 49 hektare dengan nilai investasi Rp5 triliun, menyerap 1.200 tenaga kerja.
- Wavin, perusahaan Belanda di sektor perpipaan, dengan investasi Rp825 miliar yang menyerap 170 tenaga kerja.
Fase Konstruksi dan Proyeksi Operasional Baru
Selain perusahaan yang sudah beroperasi, beberapa lainnya sedang dalam tahap konstruksi, termasuk:
- PT Sampoerna Kayoe, bagian dari Sampoerna Strategic Group, dengan investasi 25 juta dolar AS untuk industri kayu. Pabrik ini dijadwalkan mulai beroperasi pada Februari 2025.
- SEG Solar, produsen panel fotovoltaik asal Amerika Serikat, dengan investasi sebesar 500 juta dolar AS di atas lahan lebih dari 40 hektare. Pabrik ini diperkirakan akan menciptakan lebih dari 3.000 lapangan kerja.
- PT Window Shutter Indonesia, afiliasi Indonesia-Inggris, yang membangun pabrik furnitur di atas lahan seluas 2,08 hektare.
- PT Waxinda Group Indonesia asal Tiongkok, yang berinvestasi Rp1 triliun untuk pabrik di atas lahan 98 hektare.