RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Hanya kurang dari 50 persen perusahaan yang berpartisipasi dalam Job Fair Kota Pekalongan 2024 melaporkan hasil rekrutmen tenaga kerja mereka kepada Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker). Hal ini menjadi perhatian serius Pemkot Pekalongan dalam mengukur efektivitas kegiatan tersebut.
Menurut Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, dari 50 perusahaan peserta job fair, hanya sekitar 120 pelamar yang terserap dari total 1.200 lamaran yang diajukan. Betty mengungkapkan bahwa kendala utama adalah rendahnya tingkat pelaporan oleh perusahaan.
“Yang bisa menjadi dasar pendataan kami adalah output dari kegiatan job fair. Namun, perusahaan yang melaporkan hasil rekrutmen kurang dari 50 persen. Ini menjadi tantangan dalam mengevaluasi efektivitas kegiatan,” ujar Betty saat ditemui di ruang kerjanya.
Baca Juga:Pencari Rumput Tewas Tertimpa Batu Raksasa di Kali Petung, Batang Pemkot Pekalongan Terapkan TPP ASN dengan Sistem Reward dan Punishment
Rencana Evaluasi dan Peningkatan Pelaporan
Betty menyebut bahwa total perusahaan di Kota Pekalongan mencapai 492, namun pendataan serapan tenaga kerja di luar kegiatan job fair belum dilakukan secara komprehensif. Pemerintah berencana menggunakan hasil ini sebagai bahan evaluasi untuk Job Fair 2025.
“Ke depan, kami akan menekankan kewajiban perusahaan untuk melaporkan hasil rekrutmen mereka sebagai syarat partisipasi dalam job fair. Ini penting untuk mengukur kinerja, output, outcome, serta melakukan evaluasi kegiatan,” tambahnya.
Job Fair Sebagai Jembatan Pencari Kerja dan Perusahaan
Job fair yang diadakan setahun sekali oleh Dinperinaker diharapkan dapat menjadi sarana strategis mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. Namun, Betty mengakui bahwa tahun ini menunjukkan perlunya perbaikan, terutama dalam koordinasi dan pelaporan hasil.
“Kami berharap job fair tidak hanya menjadi acara formalitas, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi pencari kerja dan perusahaan,” ujarnya.
Pemkot Pekalongan juga akan terus mendorong langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan dampak kegiatan ini, termasuk melibatkan lebih banyak perusahaan dalam pelaporan data rekrutmen tenaga kerja.