RADARPEKALONGAN.ID – Mahasiswa Universitas Pekalongan (Unikal) melakukan pendampingan terhadap UMKM Seblak Mba Ipit untuk memanfaatkan akses digital yang kini semakin berkembang. Dua minggu mendapatkan pendampingan intensif, UMKM yang berlokasi di Gejlig Kabupaten Pekalongan tersebut berhasil melakukan lompatan besar dalam memanfaatkan akses digital.
Melalui program pendampingan, mahasiswa Unikal berupaya membantu UMKM yang dikelola Fitri Nur Leha itu untuk bisa memanfaatkan teknologi digital guna mengembangkan usahanya. Pendampingan melibatkan berbagai tahapan, mulai dari analisis kebutuhan bisnis hingga pelaksanaan strategi pemasaran digital yang efektif. Program ini tidak hanya mengajarkan aspek teknis, tetapi juga membangun kesadaran pentingnya transformasi digital sebagai strategi jangka panjang.
Dosen Pembimbing Program, Ari Muhardono S.Kom, M.Kom mengatakan, program pendampingan pendampingan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia akademis dan pelaku usaha lokal dapat memberikan dampak yang besar. “Kami berharap pendampingan ini dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk memanfaatkan teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar mereka,” tuturnya.
Baca Juga:Mahasiswa KKN Unikal Ajak Masyarakat Desa Klunjukan Ubah Sampah Plastik Jadi Kursi EcobrickJasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Truk Tronton dan Sejumlah Kendaraan di Kabupaten Pidie
Pendampingan dilakukan secara terstruktur dan melibatkan narasumber yakni mahasiswa dari FEB Unikal yang memiliki keahlian di berbagai bidang. Tahapan awal dimulai dengan menganalisis kebutuhan UMKM, termasuk mengenali kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk. Hasil analisis tersebut menjadi dasar untuk merancang strategi pendampingan yang sesuai.
Narasumber pertama, Anissa, memberikan pelatihan tentang cara mendaftarkan dan mengelola akun di platform e-commerce seperti GoFood dan Shopee Food. Selain itu, Ibu Fitri diajarkan membuat profil toko yang menarik, mengunggah produk secara profesional, menentukan harga yang kompetitif, hingga mengelola inventaris.
Sementara narasumber kedua Kurnia Ekasari, membimbing Ibu Fitri dalam mengoptimalkan media sosial sebagai alat pemasaran. Pelatihan ini mencakup teknik pembuatan konten visual seperti foto makanan dan video pendek. Kurnia juga menjelaskan pentingnya interaksi dengan pelanggan, seperti membalas komentar dan pesan langsung, serta penggunaan hashtag untuk meningkatkan jangkauan konten.
Dalam pelatihan lainnya, narasumber ketiga Dio Jati Sasongko memberikan wawasan teknis mengenai fotografi produk. Dengan teknik pencahayaan, komposisi, dan pengeditan sederhana, Ibu Fitri dapat menghasilkan foto yang lebih menarik dan profesional, sehingga memperkuat citra produknya di pasar.