RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Stok vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Batang semakin menipis. Saat ini, Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (Dislutkanak) hanya memiliki dua vial vaksin yang cukup untuk 50 ekor ternak.
Kepala Dislutkanak Kabupaten Batang, Windu Suriadji, mengungkapkan bahwa vaksin yang tersisa akan segera digunakan untuk ternak di Desa Semampir, Kecamatan Reban, yang belum terpapar PMK.
“Tinggal dua vial saja, dan rencananya besok akan kami suntikkan ke ternak di Desa Semampir,” ujar Windu pada Selasa (7/1/2025).
Baca Juga:Kakek di Kendal Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tinggal Sendirian di RumahKodim Pekalongan Lakukan Pengecekan Kendaraan Dinas untuk Triwulan I 2025
Ajukan Tambahan Vaksin ke Kementan
Windu menjelaskan, pihaknya telah mengajukan permintaan tambahan vaksin PMK kepada Kementerian Peternakan melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Saat ini, stok vaksin di tingkat kementerian diketahui sudah kedaluwarsa pada akhir 2024 lalu, sehingga pengiriman vaksin baru masih ditunggu.
“Kami mengajukan sesuai populasi ternak kambing dan sapi di Batang, yaitu sekitar 30 ribu ekor. Harapannya, vaksin baru segera tersedia untuk mempercepat pencegahan PMK,” terangnya.
PMK Masih Terkendali
Meskipun stok vaksin menipis, Windu memastikan bahwa persebaran PMK di Kabupaten Batang masih dalam kendali. Tim Dislutkanak terus melakukan penanganan intensif melalui pengobatan dan vaksinasi pada ternak yang belum terpapar.
**“Kami mengimbau para peternak untuk memisahkan ternak yang menunjukkan gejala PMK dari ternak lain. Selain itu, kami menganjurkan agar tidak mendatangkan ternak dari luar daerah tanpa dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” jelasnya.
Hingga kini, belum ada indikasi untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kasus PMK masih terkendali. Berdasarkan data terakhir, terdapat 134 ekor ternak yang terpapar PMK di Kabupaten Batang, terdiri dari sapi, kambing, dan domba.
“Sebaran PMK mencakup beberapa kecamatan seperti Bawang, Tersono, Wonotunggal, Kandeman, Warungasem, Tulis, Reban, Limpung, dan Blado. Namun, kami terus memantau dan menangani laporan secara maksimal,” tambah Windu.
Harapan untuk Vaksin Tambahan
Windu menekankan pentingnya pengiriman tambahan vaksin untuk memastikan penanganan PMK berjalan lebih optimal. “Kami berharap vaksin segera datang sehingga pencegahan dan pengobatan bisa dilakukan lebih efektif. Saat ini, prioritas kami adalah menjaga agar PMK tetap terkendali,” pungkasnya.