PEKALONGAN – Mulai awal tahun 2025 ini, Pemkot Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) resmi memulai pelatihan kompetensi tahap I di Gedung BLK setempat, Senin (20/1/2025).
Sebanyak 4 paket pelatihan diselenggarakan pada tahap I, antara lain pelatihan pembuatan roti dan kue, pelatihan menjahit, pelatihan administrasi kantor dan pelatihan Practical Office Advance (POA).
Sekretaris Dinperinaker Kota Pekalongan, Ninik Murniasih mengatakan bahwa pelatihan kompetensi ini mendorong kemandirian dan penyediaan peluang kerja, mendukung pengurangan angka pengangguran di Kota Pekalongan.
Baca Juga:Wujudkan Lingkungan yang Asri, Pemkot Terus Upayakan Penambahan Ruang Terbuka HijauPatuhi UU Pengelolaan Sampah, Pemkot Stop Pengelolaan Sampah Open Dumping
“Dengan keterampilan yang diperoleh, kami harapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi, membuka peluang berwirausaha, atau bekerja di sektor-sektor yang membutuhkan tenaga terampil,” ucapnya.
Setiap jenis pelatihan dibatasi untuk 16 peserta sesuai dengan standar nasional, guna memastikan kualitas pelatihan dan efektivitas proses pembelajaran.
Ninik Murniasih mengatakan bahwa tingginya minat masyarakat untuk mengikuti pelatihan ini menyebabkan banyak calon peserta yang terpaksa tidak diterima karena keterbatasan kuota.
Menurutnya, tingginya antusiasme masyarakat terhadap pelatihan BLK Kota Pekalongan karena baiknya fasilitas yang diberikan, kualitas materi yang sesuai standar, serta lokasi pelatihan yang strategis dan mudah dijangkau oleh para peserta.
Lebih lanjut, dijelaskan Ninik bahwa beberapa program pelatihan sebelumnya telah terbukti mencetak lulusan yang langsung terserap di dunia kerja. Sebagai contoh, pelatihan housekeeping memiliki tingkat penyerapan 100 persen di berbagai hotel, tidak hanya di Kota Pekalongan, tetapi juga hingga daerah lain. Begitu pula dengan pelatihan menjahit, di mana lulusan telah siap bekerja di garmen. Bahkan sejumlah perusahaan tersebut meminta peserta pelatihan untuk bekerja setelah menyelesaikan pelatihan.
Melalui program ini, ia mengimbau para peserta untuk memanfaatkan pelatihan dengan optimal. Selain itu, peserta diharapkan tidak hanya menunggu peluang kerja yang ada, tetapi juga mampu menciptakan peluang secara mandiri melalui wirausaha atau inovasi lainnya.
“Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga membuka jalan bagi peserta untuk meningkatkan taraf hidupnya. Dengan usaha dan kerja keras, kami yakin peserta dapat meraih kesuksesan, baik di dunia kerja maupun wirausaha,” ungkapnya.