Produksi Susu Sapi di Pekalongan Tetap Stabil Meski PMK Merebak

Produksi Susu Sapi di Pekalongan Tetap Stabil Meski PMK Merebak
ISTIMEWA Pemilik Kandang Sapi Kelompok Maju Makmur Clumprit, Daryanto.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kembali merebak sejak akhir 2024 ternyata tidak memengaruhi produksi dan permintaan susu sapi di Kota Pekalongan. Hal ini terlihat dari aktivitas di kandang sapi perah milik Kelompok Maju Makmur Clumprit di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara.

Pemilik kandang, Daryanto, memastikan bahwa produksi susu di kandangnya tetap stabil. “Produksi susu kami masih di angka 70 liter per hari. Konsumen, seperti penjual STMJ, pedagang makanan, dan pedagang roti, masih rutin datang langsung untuk membeli susu,” ujarnya, Minggu, 8 Desember 2024.

Harga Susu Sapi Stabil, Konsumsi Tetap Aman

Daryanto menyebut harga susu sapi di tingkat distributor saat ini Rp11 ribu per liter. Harga tersebut bahkan naik secara bertahap sekitar Rp500 per liter setiap tahun untuk menyesuaikan kebutuhan operasional, seperti pakan ternak dan upah pekerja.

Baca Juga:Harga Cabai Masih Tinggi, Diprediksi Naik Lagi Saat RamadanPemkot Pekalongan Tambah 1.200 Meter RTH, Komitmen Hijaukan Kota di 2024

“Kami tidak membatasi jumlah pembelian susu oleh konsumen. Bisnis ini masih cukup stabil dan ramai, meskipun kekhawatiran soal PMK sempat muncul karena penyakit ini dapat menyebabkan kematian ternak,” jelasnya.

Namun, ia memastikan bahwa susu sapi yang diproses dengan benar aman untuk dikonsumsi. Untuk mencegah PMK, kandangnya rutin melakukan langkah pencegahan, seperti pemberian vaksin, makanan bergizi, minuman yang sehat, dan disinfeksi kandang.

Kebutuhan Susu di Pekalongan Belum Tercukupi

Daryanto juga mengungkapkan bahwa kebutuhan susu masyarakat Kota Pekalongan sebenarnya belum sepenuhnya terpenuhi dari peternakan lokal. “Beberapa peternak di sini masih harus mendatangkan susu dari Salatiga untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Susu itu kemudian didistribusikan ke Kota Pekalongan,” tambahnya.

Antisipasi Penyebaran PMK di Kandang

Ancaman PMK menjadi perhatian utama peternak. Daryanto menjelaskan, selain menjaga kebersihan kandang, ia juga memastikan kondisi kesehatan ternak terjaga. Saat ini, ia memiliki 20 ekor sapi yang terdiri dari tujuh sapi laktasi, lima pejantan, dan sisanya merupakan anakan sapi (pedhet) serta sapi dara.

“Kami terus melakukan pencegahan agar sapi-sapi kami tidak terkontaminasi. Dengan menjaga kebersihan dan kesehatan ternak, kami berharap tetap bisa memenuhi kebutuhan susu masyarakat secara aman dan berkualitas,” ujarnya.

0 Komentar