Empat Jenis Pelatihan BLK Pekalongan 2025 Resmi Dimulai, Dukung Pengurangan Pengangguran

Empat Jenis Pelatihan BLK Pekalongan 2025 Resmi Dimulai, Dukung Pengurangan Pengangguran
SIMBOLIS - Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan saat menyerahkan tas tanda dimulainya pelatihan tahap 1.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) secara resmi membuka Pelatihan Kompetensi Tahap I Tahun 2025, Senin (20/1/2025). Pelatihan ini berlangsung di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) setempat dan menghadirkan empat jenis pelatihan, yakni pembuatan roti dan kue, menjahit, administrasi kantor, serta Practical Office Advance (POA).

Dukung Kemandirian dan Kurangi Pengangguran

Sekretaris Dinperinaker Kota Pekalongan, Ninik Murniasih, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendorong kemandirian dan menciptakan peluang kerja guna mendukung pengurangan angka pengangguran di Kota Pekalongan. Peserta diharapkan mampu meningkatkan kemampuan ekonomi mereka, baik dengan membuka usaha mandiri maupun bekerja di sektor yang membutuhkan tenaga terampil.

“Kami ingin pelatihan ini menjadi bekal keterampilan bagi peserta, sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidup, baik melalui wirausaha maupun menjadi tenaga kerja terampil di sektor formal,” ujar Ninik.

Baca Juga:Target Rampung Maret 2025: Pembebasan Tanah Musnah untuk Bendung Gerak di TirtoProduksi Susu Sapi di Pekalongan Tetap Stabil Meski PMK Merebak

Peserta dan Fasilitas Berkualitas

Setiap jenis pelatihan dibatasi hanya untuk 16 peserta, sesuai standar nasional, agar pembelajaran lebih efektif dan berkualitas. Meski demikian, tingginya minat masyarakat menyebabkan banyak calon peserta yang tidak dapat diterima karena keterbatasan kuota.

“Fasilitas BLK Pekalongan cukup lengkap, materi pelatihan memenuhi standar nasional, dan lokasi strategis menjadi daya tarik utama. Ini juga menjadi alasan mengapa masyarakat sangat antusias untuk mengikuti pelatihan di sini,” jelasnya.

Lulusan Terserap Dunia Kerja

Ninik memaparkan bahwa pelatihan-pelatihan sebelumnya terbukti berhasil mencetak lulusan yang terserap langsung di dunia kerja. Sebagai contoh, pelatihan housekeeping memiliki tingkat penyerapan 100 persen di berbagai hotel, baik di Kota Pekalongan maupun wilayah lainnya. Sementara itu, lulusan pelatihan menjahit banyak yang direkrut oleh perusahaan garmen, bahkan beberapa perusahaan langsung menawarkan pekerjaan sebelum pelatihan selesai.

Imbauan Maksimalkan Peluang

Melalui program ini, Ninik mengimbau para peserta untuk memanfaatkan pelatihan secara optimal. Ia berharap peserta tidak hanya mengandalkan peluang kerja dari pihak luar, tetapi juga dapat menciptakan peluang sendiri melalui inovasi dan usaha mandiri.

“Pelatihan ini bukan hanya tentang keterampilan, tetapi juga membuka peluang untuk masa depan yang lebih baik. Dengan tekad dan kerja keras, kami yakin peserta dapat meraih kesuksesan,” ungkapnya.

0 Komentar