RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat realisasi investasi sepanjang 2024 mencapai Rp171 miliar. Capaian ini menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya, meski belum memenuhi target nasional sebesar Rp750 miliar atau target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekalongan 2021-2026 senilai Rp208 miliar.
Kepala DPMPTSP Kota Pekalongan, Beno Heritriono, menjelaskan capaian ini pada Senin, 20 Januari 2025. “Realisasi investasi hingga triwulan ketiga telah mencapai Rp171,08 miliar. Meski belum mencapai target, kami optimis laporan triwulan keempat dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi BKPM akan memberikan gambaran akhir yang lebih positif,” ujar Beno.
Tantangan Realisasi Investasi 2024
Menurut Beno, terdapat beberapa tantangan utama yang menghambat pencapaian target investasi pada 2024, di antaranya:
Baca Juga:Target Rampung Maret 2025: Pembebasan Tanah Musnah untuk Bendung Gerak di TirtoProduksi Susu Sapi di Pekalongan Tetap Stabil Meski PMK Merebak
- Pemulihan Ekonomi Nasional yang belum maksimal meski Kota Pekalongan sudah mulai bangkit pasca-pandemi.
- Keterbatasan Sumber Daya Manusia dan Alam yang memengaruhi daya tarik investasi.
- Perubahan Kebijakan Pemerintah yang berdampak pada minat pelaku usaha.
“Perlu kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mengatasi kendala ini. Meski target tahun ini belum tercapai, kami optimistis dengan strategi yang lebih terarah, target investasi di tahun mendatang akan terpenuhi,” kata Beno.
Langkah Pemkot Pekalongan Dorong Iklim Investasi
Pemkot Pekalongan telah melakukan berbagai upaya untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, seperti:
- Peningkatan infrastruktur, termasuk akses jalan, transportasi, listrik, dan internet.
- Promosi potensi daerah ke tingkat nasional dan internasional untuk menarik investor.
Selama 2024, sektor perdagangan dan jasa menjadi kontributor utama realisasi investasi. Di sektor jasa, terdapat investasi sebesar Rp30 miliar untuk pembangunan hotel, sementara di sektor perdagangan, pembukaan cabang kedua Superindo menyumbang investasi senilai Rp11,3 miliar.
Rencana Investasi Hotel Baru pada 2025
Beno juga mengungkapkan rencana investasi dua hotel baru yang dijadwalkan beroperasi pada 2025:
Hotel Amaris
Berlokasi di dekat Mako Brimob Kalibanger, hotel ini dijadwalkan memulai pembangunan pada Maret 2025 setelah sempat tertunda karena proses AMDAL.
Hotel Swiss-Belhotel