RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan bertindak cepat dengan mengirimkan tim relawan dan bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak bencana longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Tim diberangkatkan pada Rabu (22/1/2025) pukul 10.50 WIB dari Markas PMI Kota Pekalongan.
Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda beberapa kecamatan di Kabupaten Pekalongan, seperti Kandangserang, Paninggaran, Lebakbarang, Kedungwuni, dan Wonopringgo, menyebabkan dampak terparah di Petungkriyono. Data terbaru hingga Rabu siang pukul 12.00 WIB mencatat ada 20 korban meninggal dunia, 6 orang hilang, dan 13 lainnya luka-luka. Beberapa desa bahkan terisolasi karena akses jalan utama terputus.
PMI Kota Pekalongan Kirim Relawan Berlisensi dan Bantuan
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Pekalongan, Wismo Aditiyo, menyatakan bahwa PMI mengerahkan empat relawan berlisensi untuk membantu penanganan di lokasi bencana. Relawan ini akan bekerja sama dengan tim gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk mempercepat proses pencarian korban hilang dan evakuasi korban luka.
Baca Juga:Banjir Bandang Batang Lumpuhkan Aktivitas Warga, Sisakan Material Lumpur dan BatuTanggul Sungai Sengkarang Jebol, 5 Desa di Wonokerto Terendam Banjir
“Relawan kami akan bertugas selama empat hari pertama di Petungkriyono, membantu proses evakuasi korban, baik yang selamat maupun meninggal dunia,” ujar Wismo, Rabu (22/1/2025).
Selain relawan, PMI juga mengirimkan satu unit ambulans yang dilengkapi dengan peralatan darurat, termasuk kantong jenazah, sepatu boots, seragam operasional, obat-obatan, dan vitamin. Peralatan ini diharapkan dapat memperlancar proses penanganan di lapangan.
Akses Jalan Jadi Tantangan Utama
Salah satu kendala besar yang dihadapi adalah sulitnya akses menuju lokasi bencana. Beberapa jembatan utama dilaporkan rusak parah, sehingga jalur penghubung terputus. Untuk itu, PMI mengarahkan relawan menggunakan rute alternatif melalui Desa Sibebek, Wanayasa, Banjarnegara. Rute ini memutar dari arah selatan menuju utara agar relawan dapat mencapai posko induk di Petungkriyono.
“Kami terus mengingatkan para relawan untuk mengutamakan keselamatan dan kesehatan mereka. Selain itu, mereka diwajibkan berkoordinasi dengan posko induk agar bantuan dapat disalurkan dengan efektif,” kata Wismo.
Relawan juga diminta memberikan laporan harian ke Posko PMI Kota Pekalongan untuk memantau perkembangan di lokasi. Hal ini penting untuk memastikan respons yang cepat dan menjaga kredibilitas PMI Kota Pekalongan.