RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Tanggul pengaman Sungai Sengkarang di Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, jebol pada Selasa, 21 Januari 2025. Akibatnya, lima desa di wilayah pesisir Wonokerto, yakni Pesanggrahan, Pecakaran, Sijambe, Api-api, dan Wonokerto Kulon, terendam banjir.
Ketinggian banjir bervariasi, mulai dari 30 hingga 70 sentimeter. Desa Pesanggrahan dan Pecakaran menjadi wilayah yang terdampak paling parah karena lokasinya berdekatan dengan sungai.
Tanggul Jebol di Empat Titik
Camat Wonokerto, Abdul Qoyum, menjelaskan bahwa tanggul yang jebol berada di empat titik. Dua titik di Desa Pesanggrahan memiliki panjang kerusakan masing-masing 30 meter dan 10 meter, sementara dua titik di Desa Pecakaran masing-masing sepanjang lima hingga 10 meter.
Baca Juga:Banjir di Patebon Kendal, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi ke 6 Lokasi AmanWarga Kuripan Lor Tangkap Buaya Muara, Sempat Lukai Seorang Warga
“Tanggul ini sebelumnya dibangun oleh Pusdataru Provinsi Jawa Tengah pada 2023. Namun, ada titik yang tidak dibeton, hanya berupa tanah. Ketika debit air Sungai Sengkarang meningkat, tanggul tanah ini terkikis hingga akhirnya jebol,” terang Abdul, Rabu, 22 Januari 2025.
Air dari Sungai Sengkarang kini meluap ke arah barat hingga memasuki permukiman warga. Abdul juga menambahkan bahwa upaya pencegahan banjir meluas dilakukan dengan pembuatan tanggul darurat di lokasi yang jebol.
Warga dan Aparat Gotong-Royong Bangun Tanggul Darurat
Ratusan warga Kecamatan Wonokerto bersama TNI, Polri, dan Pemerintah Kecamatan bahu-membahu membuat tanggul darurat menggunakan karung pasir dan material seadanya. Pusdataru Jateng turut mengirimkan bantuan berupa trucuk bambu dan tiga dump truk tanah merah. Namun, kebutuhan tanah merah untuk penanganan ini mencapai 30 hingga 35 dump truk, yang sulit terpenuhi karena banyak tambang tutup.
Sebagai alternatif, warga menggunakan pasir laut untuk mengisi karung sebagai bahan tanggul darurat. “Kami membutuhkan sekitar 4.000 hingga 5.000 karung pasir laut untuk menutup titik tanggul yang jebol,” ujar Abdul Qoyum.
Kondisi Banjir Semakin Parah
Sekretaris Camat Wonokerto, Nur Hadi, melaporkan bahwa debit air di wilayah permukiman warga terus meningkat. “Desa yang paling terdampak adalah Pesanggrahan, Pecakaran, Api-api, dan Sijambe. Kami bersama TNI dan Polri terus bergotong-royong membuat tanggul darurat agar banjir tidak meluas ke desa lain,” kata Hadi.