RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Perekonomian di Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, lumpuh total akibat banjir bandang yang melanda kawasan itu pada Senin malam (20/1/2025). Pasar dan pertokoan yang menjadi pusat aktivitas jual beli masyarakat masih terendam air hingga dua hari setelah bencana.
Pantauan di lokasi pada Kamis (23/1/2025) menunjukkan bahwa pasar Desa Kebonharjo masih terendam banjir. Aktivitas jual beli terhenti total, dan warung serta kios di sekitar pasar sebagian besar belum bisa beroperasi karena kondisinya masih terendam atau rusak parah. Bahkan, beberapa kios terlihat roboh akibat derasnya aliran banjir.
“Warga hanya bisa mulai membersihkan toko-toko yang lokasinya lebih tinggi, itu pun barang dagangannya sudah banyak yang kotor atau rusak,” kata seorang pedagang.
Baca Juga:Jembatan Tembelan Putus, Delapan Desa di Petungkriyono Terisolasi Akibat Banjir BandangAwal Tahun 2025, Bupati Kendal dan Pimpinan OPD Tanda Tangani Perjanjian Kerja untuk Percepatan Program Strate
Kondisi perumahan di sekitar pasar juga tak jauh berbeda. Banyak warga yang baru mulai membersihkan rumah dan barang-barang yang terkena dampak banjir, sementara sebagian lainnya masih bertahan di tempat pengungsian.
Banjir Terparah dalam 30 Tahun
Warga setempat menyebut banjir kali ini sebagai yang terparah dalam beberapa dekade terakhir. Imam (55), warga Desa Kebonharjo, mengatakan bahwa selama 30 tahun tinggal di desa tersebut, ia belum pernah mengalami banjir sebesar ini.
“Biasanya banjir tidak separah ini. Kali ini, tanggul Kalibodri yang jebol membuat air meluap ke pemukiman,” ujarnya. Imam dan keluarganya langsung menyelamatkan dokumen penting serta barang berharga ketika banjir datang.
“Barang seperti sertifikat, BPKB, dan emas langsung kami amankan. Tapi pakaian dan perabotan terpaksa kami tinggalkan karena situasinya darurat,” jelas Imam.
Warga lain, Heru, menambahkan bahwa lambatnya air surut disebabkan saluran air yang kecil dan banyak tersumbat. “Kami sangat berharap pemerintah memberikan solusi jangka panjang agar banjir seperti ini tidak terulang,” katanya.
Tanggapan Pemerintah
Menanggapi kondisi ini, Pj Sekda Kendal Agus Dwi Lestari memastikan bahwa pemerintah daerah akan segera melakukan perbaikan.
“Sebagai langkah darurat, kami telah memperbaiki tanggul Kalibodri yang sebelumnya jebol. Hal ini penting untuk mencegah genangan meluas ke wilayah lainnya,” kata Agus.