Ratusan Sapi di Kabupaten Pekalongan Terjangkit PMK, DKPP Tingkatkan Penanganan

Ratusan Sapi di Kabupaten Pekalongan Terjangkit PMK, DKPP Tingkatkan Penanganan
VAKSINASI PMK: Tim satgas PMK DKPP Kabupaten Pekalongan lakukan vaksinasi PMK dengan jemput bola ke kandang-kandang peternak. Foto: Hadi Waluyo.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Sebanyak 249 ekor sapi di wilayah pegunungan Kabupaten Pekalongan dilaporkan terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kasus ini tersebar di tiga kecamatan utama, yakni Paninggaran, Kandangserang, dan Petungkriyono, yang merupakan sentra peternakan sapi.

Sementara itu, di wilayah dataran rendah seperti Kecamatan Tirto, Kesesi, Karangdadap, dan Doro, jumlah sapi yang terjangkit PMK masih tergolong kecil, dengan rata-rata di bawah lima ekor per kecamatan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan permintaan sebanyak 500 dosis vaksin PMK ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menekan penyebaran penyakit.

Baca Juga:Apresiasi 58 Insan Kesehatan Kota Pekalongan, Wali Kota Beri PenghargaanHujan Deras Sehari Semalam, Kendal Kembali Terendam Banjir

“Kami sudah mengusulkan 500 vaksin ke Pemprov Jateng, tetapi kami berharap dapat alokasi lebih karena populasi sapi di Kabupaten Pekalongan cukup banyak, khususnya di wilayah atas seperti Paninggaran, Kandangserang, dan Petungkriyono,” jelas Ari.

Distribusi Vaksin dan Upaya Jemput Bola

Saat ini, ternak yang terjangkit PMK terbanyak berada di Kecamatan Kandangserang dengan 143 kasus, disusul Paninggaran dengan 78 kasus, dan Petungkriyono dengan 28 kasus. Untuk wilayah lain, jumlahnya masih relatif rendah.

Ari menyebut bahwa DKPP akan menerapkan pendekatan jemput bola untuk melakukan vaksinasi, langsung ke kandang ternak. “Tidak ada syarat khusus untuk vaksinasi, asalkan hewan ternak dalam kondisi sehat,” tambahnya.

PMK, yang disebabkan oleh infeksi virus, merupakan penyakit hewan yang sangat menular, terutama pada ternak berkuku belah seperti sapi dan babi. Namun, Ari memastikan bahwa penyakit ini tidak menular kepada manusia.

“Ciri-ciri ternak terjangkit PMK adalah adanya luka di mulut, keluarnya air liur secara terus-menerus, dan penurunan kondisi kesehatan. Jika menemukan gejala ini, masyarakat bisa segera menghubungi DKPP atau tim medis veteriner kami,” kata Ari.

Masyarakat dapat melaporkan kasus PMK dengan menghubungi drh Mu’tasim Bilah di nomor 089503378507.

Antisipasi dan Pengawasan Ketat di Pasar Hewan

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, DKPP memperketat pengawasan lalu lintas ternak, termasuk dengan menerjunkan petugas di pasar hewan. Petugas tersebut memeriksa kondisi kesehatan hewan dan melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengangkut ternak.

0 Komentar