14 Hari Pasca Banjir Bandang Pekalongan, Pembersihan Lumpur Belum Tuntas

14 Hari Pasca Banjir Bandang Pekalongan, Pembersihan Lumpur Belum Tuntas
HADI WALUYO BERSIHKAN LUMPUR - Para relawan bersihkan lumpur di SDN Kedungpatangewu, agar sekolah bisa segera pulih pasca banjir bandang melanda Kabupaten Pekalongan pada Senin, 20 Januari 2025.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Hingga 14 hari pasca banjir bandang yang melanda Kecamatan Wonopringgo dan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, proses pembersihan lumpur di wilayah terdampak belum sepenuhnya selesai. Banjir bandang yang terjadi pada Senin (20/1/2025) malam itu meninggalkan lumpur tebal yang menggenangi pemukiman, sekolah, dan fasilitas umum.

Kerusakan Sekolah Parah

Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah SDN Kedungpatangewu di Desa Kedungpatangewu, Kecamatan Kedungwuni. Kepala SDN Kedungpatangewu, Saiful Anam, menyebutkan banjir dengan ketinggian mencapai 165 hingga 170 cm merusak hampir seluruh fasilitas sekolah.

“Kerusakan di sekolah kami sangat parah. Hampir semua barang, mulai dari buku hingga peralatan, rusak akibat banjir,” kata Saiful, Senin (3/2/2025).

Baca Juga:Arsip Bersejarah Koperasi Batik Pekajangan Didorong Jadi Memori Kolektif BangsaDPUPR Kota Pekalongan Rencanakan Penambahan Rumah Pompa di Kelurahan Tirto untuk Redam Banjir

Ia juga menyampaikan bahwa pihak sekolah telah menerima bantuan dari berbagai pihak, termasuk relawan dan donatur, namun kerugian yang dialami diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. “Kami berharap bantuan yang diberikan dapat membantu memulihkan kegiatan belajar mengajar di sekolah,” imbuhnya.

Meski anak-anak sudah kembali masuk sekolah, proses belajar mengajar masih belum optimal karena aktivitas pembersihan lingkungan sekolah masih berlangsung.

Pembersihan Lumpur di Pemukiman dan Fasilitas Umum

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan bersama tim gabungan, termasuk Dinas Perkim LH, PMI, Senkom, dan komunitas peduli lingkungan, telah melakukan pembersihan di beberapa lokasi terdampak. Namun, hingga kini, sekitar 40 persen wilayah di Desa Kedungpatangewu masih tertutup lumpur tebal.

Kepala Desa Kedungpatangewu, Andi Tri Wibowo, mengungkapkan bahwa kondisi di desanya sudah mulai pulih, namun bantuan tenaga relawan sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan pembersihan.

“Kami butuh relawan untuk membantu membersihkan. Masih banyak tempat, seperti gorong-gorong dan akses jalan, yang belum tersentuh. Warga juga sudah kelelahan,” ujar Andi.

Andi menambahkan, dokumen-dokumen penting di balai desa dan sarana kerja, seperti laptop, rusak akibat terendam banjir berlumpur. “Untuk tempat ibadah sudah bisa digunakan, tetapi aktivitas ekonomi di desa baru mulai kembali berjalan. Usaha konveksi dan tahu tempe sempat lumpuh total,” jelasnya.

Bantuan Psikologis untuk Anak-anak

Di tengah proses pemulihan, Perkumpulan Pengusaha Jasa Boga Indonesia (PPJI) Korwil 6 Pekalongan turut memberikan bantuan berupa hiburan dan donasi alat tulis bagi anak-anak yang terdampak.

0 Komentar