RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN — Pemerintah Kabupaten Pekalongan memastikan pasokan gas elpiji 3 kg atau yang dikenal sebagai gas melon aman meskipun sempat sulit ditemukan di sejumlah pengecer pasca libur panjang. Warga diimbau untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan.
Pedagang kelontong di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Hadi (45), mengungkapkan bahwa pasokan gas melon sempat terhambat selama liburan.
“Waktu libur panjang memang sempat sulit karena tidak ada pengiriman gas. Tapi sekarang, alhamdulillah, sudah ada lagi pengiriman dari pemasok,” kata Hadi, kemarin.
Baca Juga:Evaluasi Sistem Zonasi PPDB: Solusi Perbaikan Tanpa Menghapus KebijakanPolsek Weleri Intensifkan Patroli Malam untuk Cegah Kriminalitas di Kendal
Ia menjelaskan bahwa jumlah tabung yang diterima memang masih berkurang dibanding biasanya.
“Biasanya dapat penuh 15 tabung, sekarang paling dapat 10 tabung saja. Mudah-mudahan nanti bisa lancar lagi,” ujarnya.
Hadi juga menyambut baik keputusan Presiden Prabowo yang memperbolehkan pengecer tetap menjual gas elpiji 3 kg setelah sempat ada larangan.
“Kalau pengecer dilarang jual, masyarakat pasti kesulitan. Kan kalau gas habis mendadak, beli di pengecer itu lebih praktis karena dekat,” tambahnya.
Soal harga, Hadi menyebutkan bahwa di tingkat pengecer masih terbilang wajar, yakni antara Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu per tabung.
“Selama barangnya ada, masyarakat biasanya tidak keberatan dengan harga segitu,” imbuhnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, memastikan distribusi gas elpiji 3 kg di wilayahnya masih aman.
Baca Juga:Museum Batik Pekalongan Hadirkan Transformasi Inklusif, Terbuka untuk Semua Kalangan 2.675 Warga Sudah Manfaatkan Layanan di MPP Kota Pekalongan, Ini Layanan yang Paling Diminati
“Tahun 2025, Kabupaten Pekalongan mengusulkan kuota sebanyak 35.345 MT atau setara 11,78 juta tabung gas elpiji 3 kg,” kata Yulian Akbar.
Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan rata-rata per bulan mencapai sekitar 950 ribu tabung.
Setelah libur panjang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) langsung melakukan pemantauan ke berbagai pangkalan elpiji di Kabupaten Pekalongan. Distribusi gas melon dinilai masih berjalan lancar meskipun sempat terganggu akibat panic buying.
“Jumlah kuota sudah dipenuhi sesuai kebutuhan. Kami imbau masyarakat tidak perlu panik membeli,” tegas Yulian Akbar.
Pemerintah juga telah meminta penambahan fakultatif untuk memperkuat ketersediaan stok gas melon.
“TPID akan terus memantau kondisi lapangan serta mengikuti regulasi yang ada,” ujarnya.
Dengan kuota yang cukup besar, Yulian Akbar memastikan masyarakat tidak perlu khawatir.