Pemulihan Pasca Banjir di SMPN 9 Batang Butuh Rp 500 Juta, Proses Belajar Mulai Normal

Pemulihan Pasca Banjir di SMPN 9 Batang Butuh Rp 500 Juta, Proses Belajar Mulai Normal
NOVIA ROCHMAWATI BERSIHKAN - Warga SMPN 9 Batang bersama masyarakat bersihkan sekolah yang terdampak bajiir.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG — Ruang kelas SMPN 9 Batang yang terdampak banjir mulai dibersihkan secara intensif oleh tim gabungan dari BPBD Batang, Polres, serta sejumlah relawan. Langkah ini dilakukan agar proses pembelajaran siswa dapat kembali berjalan secara optimal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo, memastikan proses pembersihan lumpur hampir rampung. Dengan begitu, siswa diharapkan dapat kembali belajar di ruang kelas mulai besok.

“Selama ini siswa tetap masuk sekolah, tetapi proses belajar belum maksimal karena masih ada sisa lumpur. Besok, setelah pembersihan tuntas, pembelajaran bisa kembali normal,” ujar Bambang saat meninjau pembersihan di SMPN 9 Batang, Rabu (5/2/2025).

Baca Juga:Jelang Ramadan, Jembatan Bailey di Tembelan Pekalongan Ditargetkan RampungTim Gabungan Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Aman di Kabupaten Pekalongan

Kerugian Capai Rp 500 Juta, Butuh Peninggian Kelas

Bambang menjelaskan bahwa pemulihan sekolah yang terdampak banjir memerlukan anggaran besar. Meski pemerintah daerah saat ini fokus pada pengurukan tanah, pembangunan ruang kelas baru belum dapat dilakukan.

“Untuk tingkat SMP, kerusakannya masih bisa diatasi. Namun, kondisi paling parah terjadi di SD Gunungsari Bawang yang terkena longsor. Pemda sudah mulai memperbaiki ruang kelas 6 yang terdampak,” jelasnya.

Total kerugian akibat banjir di SD dan SMP diperkirakan mencapai Rp 350 juta, yang akan ditanggulangi menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT).

Kepala SMPN 9 Batang, Mas’ud, mengungkapkan bahwa ruang kelas yang posisinya rendah menjadi penyebab sekolah kerap terdampak banjir.

“Kalau ruang kelas tidak ditinggikan, kemungkinan besar banjir akan kembali terjadi. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk peninggian sekitar 60 cm,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa beberapa ruang kelas di sisi selatan yang sudah ditinggikan selamat dari banjir. Namun, ruang lainnya seperti kelas VIII A hingga VIII E, ruang guru, laboratorium, TU, dan ruang kepala sekolah masih rawan terkena genangan.

“Estimasi anggaran untuk peninggian seluruh ruang kelas mencapai Rp 500 juta,” tambah Mas’ud.

Baca Juga:Polres Batang Terjunkan Tim Trauma Healing, Bantu Pulihkan Korban Banjir SurjoBawaslu Kendal Soroti Regulasi Mendadak dan Minim Sosialisasi dalam Evaluasi Pilkada 2024

Harapan Pemulihan Pendidikan

Dengan upaya pemulihan ini, diharapkan proses belajar-mengajar di SMPN 9 Batang bisa segera kembali normal serta lebih siap menghadapi potensi bencana banjir di masa mendatang.

0 Komentar