RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kendal sepanjang malam memicu luapan Sungai Kendal dan menyebabkan banjir yang merendam 11 kelurahan sejak Kamis pagi, 6 Februari 2025. Beberapa wilayah terdampak banjir meliputi Trompo, Kebondalem, Langenharjo, Patukangan, Pegulon, Pekauman, Karangsari, Ngilir, Bandengan, dan Balok.
Selain Sungai Kendal, banjir juga diperparah oleh meluapnya sejumlah sungai lain, seperti Kali Waridin di Brangsong, Kali Blorong, Kali Wedus, dan Kali Jaran. Genangan air pun melumpuhkan aktivitas warga dan memutus akses di beberapa ruas jalan utama yang tak bisa dilalui kendaraan.
BPBD Kendal Lakukan Pemantauan dan Evakuasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal langsung bergerak cepat memantau kondisi banjir serta berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.
Baca Juga:Kisah Mbah Slamet, Penjaga Generasi ke-8 Makam Mbah Surgi: Amanah Leluhur Berawal dari MimpiPaguyuban Kades Bahurekso Kendal Beri Donasi untuk Empat Desa Terdampak Banjir dan Longsor
“Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan instansi terkait untuk membantu evakuasi warga jika diperlukan,” ujar Kasi Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana BPBD Kendal, Iwan Sulisto, Kamis (6/2/2025).
Sebagai langkah penanganan darurat, BPBD Kendal bersama tim gabungan telah menyiagakan personel untuk membantu warga terdampak, termasuk menyalurkan bantuan logistik bagi korban banjir.
Menurut Iwan, meski belum ada laporan korban jiwa, masyarakat diminta tetap waspada, terutama jika curah hujan tinggi kembali terjadi dan meningkatkan debit air sungai.
“Potensi curah hujan tinggi pada Februari ini sudah diperingatkan oleh BMKG. Jadi kami imbau warga terus waspada terhadap ancaman banjir susulan,” katanya.
Warga Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
Banjir ini menjadi peringatan bagi masyarakat Kendal terhadap ancaman bencana hidrometeorologi selama musim penghujan. Kondisi serupa pernah terjadi beberapa waktu lalu dan terus mengancam daerah pemukiman yang berada di sekitar aliran sungai.
BPBD menegaskan perlunya peningkatan kesiapsiagaan, terutama untuk daerah rawan banjir seperti kawasan bantaran sungai yang kerap terdampak luapan air.