RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Di balik makam keramat Mbah Surgi yang terletak di Kadilangu, Kabupaten Batang, terdapat sosok Mbah Rayu Slamet, penjaga makam yang telah mencurahkan hidupnya untuk merawat dan menjaga tempat tersebut. Pria sepuh ini merupakan generasi ke-8 dari Mbah Tasbin, juru kunci pertama yang menerima amanah menjaga makam Kyai Hasan Surgi Jatikusumo.
Mbah Slamet mengisahkan bahwa tugasnya sebagai juru kunci dimulai dari sebuah mimpi.
“Saya bertemu Mbah Surgi dalam mimpi dan diminta mengantar seseorang berziarah. Keesokan harinya, benar-benar ada orang yang datang meminta diantar ke makam,” ujarnya saat ditemui di Makam Mbah Surgi pada Kamis, 6 Februari 2024.
Baca Juga:Paguyuban Kades Bahurekso Kendal Beri Donasi untuk Empat Desa Terdampak Banjir dan LongsorMuseum Batik Pekalongan Hidupkan Kembali Program Latar Museum, Wadah Ekspresi Seni untuk Semua
Makam Bersejarah Peziarahan Spiritual
Makam Kyai Hasan Surgi Jatikusumo memiliki nilai sejarah yang mendalam. Sosok ini dikenal sebagai telik sandi (mata-mata) Pangeran Diponegoro. Dalam pengembaraannya, Kyai Hasan hanyut di sungai dan tersangkut di Kedungdowo sebelum akhirnya diselamatkan oleh Mbah Tasbin, yang kemudian menerima amanah untuk menjaga makam tersebut.
Kini, makam tersebut menjadi tujuan ziarah spiritual yang didatangi peziarah dari berbagai daerah, termasuk Lampung, Medan, dan Palembang.
“Biasanya sebelum berziarah, banyak yang menjalani puasa selama tiga atau tujuh hari untuk menjaga kesucian diri,” tutur Mbah Slamet.
Tradisi Haul dan Khotmil Quran
Setiap peringatan haul Mbah Surgi, makam ini ramai dikunjungi peziarah yang datang untuk memanjatkan doa dan harapan. Susanti, seorang anggota majelis taklim dari Desa Pasekaran, mengaku rutin membawa sekitar 50 jamaah untuk menggelar khotmil Quran di lokasi makam.
“Kami membaca Al-Quran sejak pagi agar semakin menambah keberkahan,” ujarnya.
Menurut Susanti, banyak peziarah yang percaya bahwa Mbah Surgi hanyalah perantara, sedangkan doa tetap ditujukan kepada Allah SWT.
“Alhamdulillah, banyak yang mengaku doa-doanya terkabul,” tambahnya.
Dengan tekun menjaga tradisi leluhur dan nilai spiritual, Mbah Slamet memastikan bahwa makam ini tetap menjadi tempat penuh berkah yang memelihara kenangan atas jasa Kyai Hasan Surgi Jatikusumo.