Flu Burung Merebak di Pekalongan, Unggas Mati Mendadak di Sejumlah Desa

Flu Burung Merebak di Pekalongan, Unggas Mati Mendadak di Sejumlah Desa
HADI WALUYO MATI MENDADAK - Masyarakat Kabupaten Pekalongan keluhkan banyaknya unggas seperti ayam kampung dan entok yang mati mendadak.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Warga Kabupaten Pekalongan dibuat resah dengan maraknya unggas yang mati mendadak dalam beberapa hari terakhir. Ayam dan entok yang dipelihara warga di beberapa kecamatan diketahui mati tanpa menunjukkan gejala yang jelas. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan pun mengindikasikan kuat bahwa kasus ini terkait dengan virus flu burung.

Muji (60), warga Desa Kayugeritan, Kecamatan Karanganyar, mengaku kehilangan tiga ekor entok dewasa miliknya yang tiba-tiba mati tanpa tanda-tanda sakit. “Sore masih sehat, saya masukkan kandang, paginya sudah mati,” ujarnya, Selasa (18/2/2025).

Untuk menghindari kejadian serupa, ia memutuskan menyembelih entok-entok lain yang masih hidup. “Yang masih kecil saya biarkan, semoga bertahan,” tambahnya.

Baca Juga:Baru Satu PAUD di Kota Pekalongan Terima Program Makanan Bergizi Gratis, Sekolah Lain MenungguAwal Ramadan 1446 H Berpotensi Serempak, Muhammadiyah Tetapkan 1 Maret 2025

Fenomena unggas mati secara mendadak ini terjadi di berbagai desa, termasuk di Kecamatan Kedungwuni, Wonopringgo, Doro, dan Talun. Ada warga yang kehilangan satu hingga dua ekor, namun ada juga yang melaporkan puluhan ekor unggas mati dalam waktu singkat.

Fajril Saputra (40), warga Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, menduga bahwa cuaca ekstrem menjadi pemicu meningkatnya kematian unggas. “Mungkin faktor cuaca. Banyak ayam di sini mati mendadak. Padahal sebentar lagi Lebaran, sayang sekali tidak sempat dipotong,” katanya.

Flu Burung Jadi Ancaman Serius, Warga Diminta Waspada

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, drh Arif Rahman, menegaskan bahwa dari hasil pemeriksaan beberapa unggas yang mati, gejalanya kuat mengarah pada flu burung.

“Flu burung sekarang sudah menjadi endemis. Kalau ingin aman, unggas harus divaksin,” ujarnya.

Arif juga mengingatkan bahwa virus flu burung bisa menular ke manusia atau disebut zoonosis, meskipun hingga kini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. “Virus ini dapat bermutasi. Jadi kemungkinan bisa menular ke manusia jika terus berkembang,” jelasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat agar menerapkan protokol higienis saat menyembelih unggas yang terindikasi flu burung. “Yang paling penting adalah prosesnya. Mulai dari penyembelihan, pembersihan, gunakan masker, cuci tangan, dan pastikan unggas dimasak dengan benar agar aman dikonsumsi,” katanya.

Langkah Pencegahan dan Penanganan Flu Burung

0 Komentar