RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Perayaan Nisfu Sya’ban kembali membawa berkah bagi industri perhotelan dan kuliner di Kota Pekalongan. Tingkat hunian hotel mengalami lonjakan signifikan, sementara sektor kuliner juga kebanjiran pengunjung.
Penasehat Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Pekalongan, Cucut Suranto, mengungkapkan bahwa okupansi hotel mengalami peningkatan drastis selama perayaan ini.
“Reservasi hotel sudah mulai masuk sejak satu bulan sebelumnya. Pada hari pertama perayaan, seluruh kamar hotel, baik berbintang maupun non-bintang, terisi penuh. Sementara pada hari kedua, tingkat hunian tetap tinggi,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon baru-baru ini.
Baca Juga:Kebakaran Hanguskan Enam Kios di Desa Pangkah, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah33 Tahun Tak Berubah, UU Perkoperasian Dinilai Tak Lagi Relevan dengan Perkembangan Zaman
1.600 Kamar Hotel Penuh Terisi
Menurut Cucut, jumlah kamar hotel berbintang di Kota Pekalongan mencapai sekitar 1.100 kamar, dengan tingkat keterisian mencapai 100 persen. Sementara itu, 500 kamar di hotel non-bintang hampir seluruhnya terisi.
Tak hanya industri perhotelan, sektor kuliner juga ikut merasakan dampak positif dari meningkatnya jumlah wisatawan dan peziarah. Para pengunjung tak hanya menginap, tetapi juga menikmati berbagai hidangan khas Kota Pekalongan, seperti soto tauto dan megono.
“Kota Pekalongan memiliki keunikan dalam sektor kuliner. Para tamu selalu menyempatkan diri mencicipi makanan khas, yang tentu berdampak positif bagi perekonomian daerah,” tambah Cucut.
Pekalongan Semakin Dikenal sebagai Destinasi Wisata Religi
Cucut menjelaskan bahwa tren peningkatan ini terjadi setiap tahun dan semakin memperkuat posisi Kota Pekalongan sebagai destinasi wisata religi yang berkembang pesat.
Ia berharap ada lebih banyak kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha hotel, dan restoran untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di sektor ini.
“Dengan tren yang terus meningkat, diharapkan Kota Pekalongan semakin dikenal sebagai kota wisata religi sekaligus destinasi kuliner yang menarik. Ini bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” pungkasnya.