Ia menambahkan bahwa perbaikan jalan akan dilakukan dengan metode tambal sulam, dengan skala prioritas mengingat menjelang Lebaran.
Warga Tetap Pantau, Ancam Gelar Aksi Jika Kesepakatan Tak Ditepati
Meski telah tercapai kesepakatan, warga tetap mengawasi jalannya perbaikan dan mengancam akan melakukan aksi jika pengusaha stockpile tidak menepati janji.
Joko, warga Nawangsari, menegaskan bahwa warga akan tetap menuntut perbaikan jalan yang sesuai dengan kebutuhan.
Baca Juga:Pasutri Gasak Motor di Panti Asuhan, Polisi Tangkap dalam Lima JamPolisi Gerebek Basecamp Gangster di Wonokerto, Temukan Sajam dan Miras
“Kalau ternyata perbaikannya hanya ditutup pakai split, itu malah menambah masalah. Saat panas, debu makin banyak, dan saat hujan bisa membahayakan karena jalan bercampur batu kerikil. Jika hanya diaspal biasa tanpa menyesuaikan tonase truk yang lewat, maka jalan akan rusak lagi,” tegas Joko.
Karena itu, ia berharap pemerintah benar-benar mengawasi proses perbaikan agar hasilnya tidak asal-asalan. Jika tidak, warga meminta agar operasional stockpile dihentikan.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan jalan di empat desa yang terdampak segera diperbaiki sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas warga.