Lopis Raksasa Warnai Syawalan di Pekalongan, Ribuan Warga Berebut Berkah Tradisi Unik Ini!

Lopis Raksasa Warnai Syawalan di Pekalongan, Ribuan Warga Berebut Berkah Tradisi Unik Ini!
ISTIMEWA POTONG - Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid melakukan pemotongan lopis raksasa di Kelurahan Krapyak dalam rangka tradisi peringatan Syawalan di Kota Pekalongan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Tradisi lopis raksasa kembali menjadi magnet utama dalam perayaan Syawalan di Kota Pekalongan pada Senin (7/4/2025). Ribuan warga tumpah ruah memadati dua titik lokasi di Kelurahan Krapyak untuk mengikuti tradisi unik rebutan potongan lopis raksasa.

Warga dari berbagai daerah terlihat antusias mengikuti kegiatan ini, yang digelar di dua lokasi sekaligus, yakni di Gang 8 dan Gang 1, Kelurahan Krapyak.

Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid, bersama Wakil Wali Kota, Balgis Diab, hadir langsung dalam acara pemotongan lopis raksasa tersebut. Keduanya turut didampingi Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, jajaran Forkopimda, dan sejumlah pejabat daerah.

Baca Juga:Judul Menarik (Gaya Tempo): Serapan Gabah Petani Kendal Tembus 136 Persen, Panen Raya Jadi Momentum PenguatanRibuan Warga Padati Festival Balon Udara Pekalongan 2025, Tradisi Syawalan Makin Aman dan Spektakuler  

Di lokasi pertama, tepatnya di Krapyak Gang 8, lopis raksasa yang disiapkan warga berhasil memecahkan rekor dengan berat mencapai 2.041 kilogram, lingkar 250 cm, dan tinggi 235 cm. Prestasi ini mendapat pengakuan resmi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Sementara itu, di lokasi kedua di Gang 1, lopis raksasa buatan warga setempat memiliki bobot seberat 2,1 ton, dengan tinggi mencapai 255 cm dan diameter 75 cm.

“Hari ini sungguh luar biasa. Sepanjang perjalanan, saya melihat antusiasme warga yang begitu tinggi. Lopis raksasa ini mendapat rekor MURI dan benar-benar mendapat apresiasi,” ujar Wali Kota Pekalongan dalam sambutannya.

Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, juga mengungkapkan rasa bahagia dan syukurnya atas suksesnya acara tradisi tahunan ini.

“Alhamdulillah, potong lopis raksasa ini mampu memperkuat rasa persaudaraan masyarakat Pekalongan. Tidak hanya warga lokal, banyak juga masyarakat dari luar kota yang turut hadir meramaikan,” ungkap Balgis.

Tradisi lopis raksasa di Pekalongan bukan hanya sekadar perayaan Syawalan, tetapi telah menjadi simbol kekuatan budaya lokal dan persatuan warga. Acara ini rutin digelar setiap tahun sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai kebersamaan dan penguatan jati diri masyarakat Kota Batik.

Perayaan Syawalan dengan ikon lopis raksasa juga memperkuat posisi Pekalongan sebagai kota wisata berbasis budaya dan religi. Tak hanya menarik wisatawan domestik, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi agenda wisata tahunan yang semakin mendunia.

0 Komentar