Namun, di balik suksesnya pengamanan mudik dan wisata, Kapolres menyoroti satu catatan penting: masih banyak titik gelap akibat minimnya penerangan jalan umum (PJU), terutama di jalur malam yang rawan kecelakaan.
“Masih ada titik-titik gelap yang berbahaya. Ini menjadi catatan yang akan kami sampaikan ke Pemda,” ujarnya.
Menurut Edi, penerangan yang baik bukan hanya soal visibilitas, tetapi juga soal rasa aman bagi pengguna jalan. Ia berharap perbaikan ini menjadi prioritas dalam evaluasi pasca Lebaran.
Baca Juga:Korban Dugaan Penipuan CPNS di Pekalongan Tagih Kepastian Hukum, Uang Rp150 Juta Masih Belum KembaliPolres Pekalongan Amankan 16 Balon Udara dan 85 Petasan, Cegah Gangguan Kamtibmas Syawalan
Edi juga menegaskan bahwa keberhasilan penanganan arus mudik dan balik 2025 ini harus dijadikan pembelajaran berharga untuk momentum serupa di masa depan.
“Penanganan seperti ini bisa menjadi model yang diterapkan kembali, tentu dengan terus melakukan perbaikan. Kami pun masih terus belajar,” tutupnya.
Dengan kerja sama antarlembaga, kesiapsiagaan di lapangan, serta masyarakat yang makin sadar keselamatan, Kabupaten Batang menunjukkan bahwa mengelola arus mudik dan balik adalah bentuk nyata pelayanan publik, bukan sekadar rutinitas tahunan.