Kawasan Pantai Sigandu Kian Kumuh, Bupati Batang Ancam Tertibkan Kafe dan Karaoke Tak Berizin

Kawasan Pantai Sigandu Kian Kumuh, Bupati Batang Ancam Tertibkan Kafe dan Karaoke Tak Berizin
NOVIA ROCHMAWATI TERCECER - Tumpukan sampah yang tercecer di area Pantai Sigandu Batang (dokumentasi tahun 2023)
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Kondisi Pantai Sigandu, salah satu ikon wisata pesisir Kabupaten Batang, semakin memprihatinkan. Kawasan yang dahulu dikenal dengan keindahan laut dan pasirnya kini dinilai kumuh, akibat tumpukan sampah serta menjamurnya tempat hiburan tidak berizin, seperti kafe dan karaoke liar.

Hal ini menjadi perhatian serius Bupati Batang, M. Faiz Kurniawan, yang mengaku prihatin saat meninjau langsung kawasan tersebut. Menurutnya, kondisi saat ini tidak lagi mencerminkan wajah wisata keluarga yang layak.

“Baru berjalan sekitar 500 meter dari gerbang masuk, sudah terlihat tumpukan sampah di kanan kiri jalan. Ini sangat merusak citra wisata kita,” tegas Faiz, Senin (7/4/2025).Bupati juga menyoroti keberadaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang lokasinya terlalu dekat dengan akses utama menuju pantai. Ia menilai hal ini memperburuk kesan pertama para wisatawan yang datang.

Baca Juga:Syawalan Desa Laban Kendal Dihadiri Ribuan Warga, Tradisi Haul Jadi Perekat Spirit Keagamaan dan BudayaTumpukan Sampah Usai Penutupan TPA Degayu, DLH Pekalongan Lembur Siang Malam

Sebagai langkah tegas, Faiz menyatakan akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memeriksa legalitas usaha serta bangunan yang berdiri di sekitar kawasan pantai. Pemerintah Kabupaten akan menindak tegas seluruh tempat usaha yang tidak memiliki izin resmi.

“Kami akan cek semua perizinannya. Kalau tidak ada izin usaha atau bangunan, akan langsung kami tertibkan,” ujarnya.Langkah ini, menurut Faiz, merupakan bagian dari upaya penataan kembali Pantai Sigandu agar bisa dikembalikan fungsinya sebagai destinasi wisata andalan yang nyaman dan ramah untuk keluarga.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Yanti, warga asal Paskaran, yang mengaku kecewa setelah berkunjung ke Sigandu bersama anak-anaknya.

“Dulu kami bisa bebas bermain di pasir pantai. Sekarang sudah banyak area tertutup karena bangunan kafe dan karaoke. Kurang nyaman buat anak-anak,” kata Yanti.Masyarakat mendesak pemerintah agar segera membenahi infrastruktur, kebersihan, dan pengelolaan ruang publik di kawasan wisata ini. Mereka berharap Pantai Sigandu bisa kembali menjadi tempat rekreasi yang bersih, aman, dan sesuai fungsi utamanya sebagai ruang publik yang ramah keluarga.

Bupati Faiz menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memperbaiki wajah pariwisata Batang secara menyeluruh. “Kami ingin Sigandu kembali jadi kebanggaan warga Batang,” pungkasnya.

0 Komentar