Ketua MPM PDM, M. Khotib Amrullah, menekankan pentingnya kolaborasi dan pendampingan dalam implementasi gerakan ini. “Kami akan turun langsung mendampingi agar jika ada kendala bisa segera diatasi. Muhammadiyah ingin memberi bukti, bukan hanya retorika,” ujarnya.
Sementara itu, Arianda Ihza dari IPM menyampaikan kesiapan pelajar Muhammadiyah untuk terlibat. “Kesadaran tentang pentingnya mengelola sampah harus ditanamkan sejak dini. Kami siap ambil bagian dalam aspek edukasi agar gerakan ini semakin meluas,” katanya.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Sri Budi Santosa, menyambut baik inisiatif PDM. “Muhammadiyah telah menunjukkan langkah konkret yang kami harapkan bisa menjadi pemicu partisipasi organisasi masyarakat lainnya. Pengelolaan sampah memang butuh kerja bersama,” kata Sri Budi.
Baca Juga:Kecelakaan Maut di Tol Pekalongan, BRV Lawan Arah Tabrak Bus Suporter Bonek, 2 Orang TewasTumpukan Sampah di Jalan Pandean Kendal Makin Parah, Warga dan Pedagang Minta TPS Dipindah
Ia juga mendorong agar TPS3R dan bank sampah bisa dibentuk di tiap AUM. “Kami bahkan akan siapkan sekolah atau masjid percontohan zero waste, sebagai inspirasi bagi yang lain. Jika berhasil, bisa direplikasi di berbagai tempat,” tandasnya.
Dengan langkah awal ini, PDM Kota Pekalongan membuktikan bahwa peran ormas keagamaan tak hanya terbatas pada dakwah, tapi juga aksi nyata dalam merespons isu lingkungan yang mendesak.