Festival Ketoprak Siswa SMAN 2 Kendal, Pentas Seni Budaya Sekaligus Penilaian Akhir Kelas 12  

Festival Ketoprak Siswa SMAN 2 Kendal, Pentas Seni Budaya Sekaligus Penilaian Akhir Kelas 12  
ACHMAD ZAENURI PENTAS KETOPRAK - Pertunjukan ketoprak yang di gelar oleh siswa siswi SMAN 2 Kendal.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Siswa kelas 12 SMAN 2 Kendal menampilkan pertunjukan seni ketoprak dalam rangka Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) Fase F. Acara ini menjadi ajang kreatif sekaligus penilaian akhir bagi para siswa sebagai bagian dari pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Sebanyak 11 kelompok dari masing-masing kelas 12 berpartisipasi dalam festival ketoprak ini. Setiap kelompok bebas membawakan cerita masing-masing, namun harus tetap menyisipkan pesan edukatif seputar gaya hidup sehat dan kesehatan reproduksi.

Kepala SMAN 2 Kendal, Siswanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari penugasan terakhir siswa kelas 12 yang terintegrasi dalam Kurikulum Merdeka. Ia menyebutkan, festival ketoprak kali ini bisa jadi merupakan pelaksanaan terakhir dalam format tersebut karena adanya kemungkinan perubahan kurikulum pada tahun ajaran mendatang.

Baca Juga:Kelurahan Kandang Panjang Usulkan Lahan Eks Bengkok Jadi TDPS, Solusi Atasi Darurat Sampah Kota PekalonganLalu Lintas Padat, Kendaraan Berat Dibatasi Melintas di Pantura Kendal pada Jam Sibuk Pagi

“Ini bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka. Kemungkinan ini yang terakhir karena ke depan kurikulumnya bisa saja berubah,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).

Menurut Siswanto, festival ketoprak tidak hanya bertujuan sebagai penilaian akademik, tetapi juga mendorong siswa untuk mencintai budaya lokal dan mengasah kreativitas.

“Kami harap kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta budaya dan memberi manfaat luas, baik bagi siswa maupun lingkungan sekolah,” tambahnya.

Sementara itu, Muslichin, guru mata pelajaran sejarah SMAN 2 Kendal, menjelaskan bahwa ini adalah kali keempat ketoprak digelar di sekolah. Namun, pementasan kali ini menjadi spesial karena dijadikan tugas penutup untuk kelas 12 dan dinilai langsung oleh para juri dari kalangan pelaku seni.

“Juri yang kami hadirkan memang dari seniman agar bisa sekaligus memberikan evaluasi dan masukan kepada siswa dan guru,” ungkapnya.

Muslichin menambahkan, ketoprak menjadi media yang tepat untuk menanamkan nilai sejarah dan kebudayaan kepada generasi muda.

“Supaya mereka tidak lupa dengan budaya dan sejarah bangsanya sendiri,” ucapnya.

Baca Juga:Hingga 14 April, 345 Calon Jemaah Haji Pekalongan Sudah Lunasi Biaya Haji 2025, Kuota Hampir Penuh!Bupati Kendal Dorong Santri Lirboyo Jawab Tantangan Teknologi, Siapkan Diri Sambut Indonesia Emas 2045

Kegiatan ini pun mendapat sambutan antusias dari para siswa. Salah satunya, Ahla Warda, siswa kelas XII A1, merasa bangga bisa ikut berperan dalam lakon Anoman Obong yang ditampilkan oleh kelompoknya dan berhasil menjadi penampil terbaik.

0 Komentar