RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekalongan bersama RSU Budi Rahayu terus memperkuat upaya pencegahan tuberkulosis (TB) dengan menggelar penyuluhan dan skrining TB bagi ratusan pelajar di SMP Pius Kota Pekalongan, Jumat (25/4/2025). Tak hanya untuk siswa, kegiatan ini juga menyediakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) bagi para guru untuk memastikan kondisi kesehatan mereka tetap optimal.
Pengelola Program (Wasor) TB Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal, mengungkapkan bahwa skrining ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan TB Day di Kota Pekalongan sekaligus memperingati HUT ke-50 RSU Budi Rahayu.
“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi kami dengan RSU Budi Rahayu yang konsisten membantu Dinkes dalam pencegahan dan pengobatan TB di Pekalongan. Sebelumnya, saat Ramadan, kami juga melakukan skrining TB dan bakti sosial berbagi sirup untuk masyarakat dan suspect TB,” ujar Indayah.
Baca Juga:Tabrak Lari oleh Remaja di Pekalongan Viral, Polisi Amankan Pelaku dari Amukan WargaOrang Tua DKA Resmi Laporkan Dugaan Kematian Tak Wajar ke Polres Pekalongan Kota
Dalam penyuluhan tersebut, turut hadir narasumber spesialis paru, yakni dr. Laurenz Lolly P, Sp.P FISR, yang memberikan edukasi terkait pentingnya deteksi dini TB.
Menurut Indayah, skrining kali ini menyasar siswa dan guru yang mengalami gejala batuk. Jika ditemukan indikasi TB, tim medis dari Dinkes dan RSU Budi Rahayu akan melakukan pemeriksaan dahak menggunakan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang tersedia di RSU Budi Rahayu.
“Area sekolah menjadi salah satu tempat yang rawan penyebaran TB karena siswa banyak beraktivitas di ruang tertutup seperti kelas ber-AC atau berkipas. Satu kasus TB yang tidak terdeteksi dapat dengan cepat menular ke siswa lain,” jelasnya.
Indayah menambahkan, bila dari hasil skrining ditemukan gejala TB, maka pasien akan langsung diberikan edukasi serta tindak lanjut pengobatan. Dinkes pun secara rutin menggencarkan kegiatan serupa di berbagai lokasi seperti sekolah, pondok pesantren, lembaga pemasyarakatan, dan instansi terkait lainnya.
“Kami menargetkan eliminasi TB di Kota Pekalongan pada tahun 2030, sesuai dengan target nasional. Mengingat di tahun 2024, tercatat sudah ada 1.023 kasus TB di Kota Pekalongan, dengan prevalensi lebih dari 100 kasus per 100.000 penduduk,” tegasnya.