Sementara itu, Tina dari Komunitas Pekalongan Curhat mendorong disiplin dalam memilah sampah organik dan non-organik serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Membawa wadah makanan sendiri atau menggunakan botol isi ulang adalah langkah sederhana yang berdampak besar bagi lingkungan,” ajaknya.
Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan
Kegiatan reses ini tidak hanya menjadi ajang penyerapan aspirasi, tetapi juga momentum membangun kesadaran bahwa pengelolaan sampah dapat menjadi pondasi ekonomi mandiri sekaligus menjaga kelestarian alam.
Baca Juga:Pembatasan Truk Efektif 1 Mei 2025, Rizal Bawazier Ingatkan Pemilik Truk, Melanggar akan Dikenakan SanksiRizal Bawazier Geram dengan Maraknya Aksi Premanisme di Dapilnya, Ancaman Nusakambangan Menggema
Melalui sinergi antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat, Jawa Tengah berpotensi menjadi contoh transformasi limbah menjadi sumber kemakmuran.
Dengan menggabungkan prinsip ekonomi sirkular, pemberdayaan komunitas, dan partisipasi aktif generasi muda, inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan model pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan inklusif di tingkat daerah.