Mahfud menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah kota, kelurahan, dan elemen masyarakat seperti RT/RW, LKK, bhabinkamtibmas, serta babinsa, menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.
“Pemberian tumbler ini adalah simbol kecil dari perubahan besar. Jika seluruh masyarakat melakukan hal serupa, maka kita akan menciptakan budaya baru yang ramah lingkungan,” pungkasnya.
Dengan sinergi yang kuat dan aksi nyata di tingkat akar rumput, Pemkot Pekalongan berharap gerakan pilah sampah dari rumah dapat menjadi budaya berkelanjutan untuk mewujudkan kota yang bersih, sehat, dan lestari.