KOTA PEKALONGAN – Klinik Utama Medilab Pekalongan kini menghadirkan layanan baru berupa Unit Hemodialisa, yang menyediakan fasilitas cuci darah (hemodialisis) bagi pasien gagal ginjal kronis.
Peresmian unit ini digelar pada Rabu (30/4/2025), ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Wali Kota Pekalongan, H Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf).
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Klinik Medilab Taufan Asianto, owner klinik Sugijanto Hartojo, serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan dr. Slamet Budiyanto, dan para tamu undangan. Acara diisi pula dengan santunan kepada anak yatim.
Baca Juga:Rangkaian HPN 2025, PWI Kota Pekalongan Gelar Medical Check-Up di MedilabKolaborasi Apik BPJS Kesehatan, Wujudkan Transformasi Mutu Layanan JKN yang Cepat, Mudah dan Setara
Direktur Utama Klinik Utama Medilab Pekalongan, Taufan Asianto, menjelaskan bahwa Klinik Medilab Pekalongan yang dibuka sejak 2022, beralamat di Jalan Diponegoro 25, Kota Pekalongan, saat ini terus berkembang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Mulai tahun 2025 ini kami membuka Unit Hemodialisa, atau yang biasa kita sebut unit layanan untuk cuci darah,” katanya.
Adanya unit pelayanan ini, masyarakat Kota Pekalongan dan sekitarnya yang menderita gagal ginjal dan harus melakukan prosedur cuci darah bisa terlayani di Klinik Medilab Pekalongan.
“Semoga dapat menjadi pilihan utama pasien gagal ginjal kronis di Kota Pekalongan dan sekitarnya yang akan cuci darah dan bisa memperpanjang usia pasien, serta dan meningkatkan kualitas hidup,” ujarnya.
Taufan mengungkapkan, salah satu yang mendasari dibukanya Unit Hemodialisa itu karena saat ini banyak antrean pasien yang akan melakukan cuci darah.
“Kebetulan teman-teman saya sendiri banyak yang antre, waiting list (untuk cuci darah, red). Atas dasar itu kami ikhtiar untuk mendirikan unit hemodialis,” ungkapnya.
Dia menyatakan bahwa pelayanan dilakukan secara profesional dan mengutamakan kenyamanan, dengan fasilitas lengkap dan tenaga medis profesional.
Baca Juga:
“Masyarakat ketika datang tidak merasa tegang, takut, atau khawatir, merasa lebih nyaman, seperti di rumah sendiri,” tuturnya.
Selain itu, kliniknya telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, sehingga pasien sudah bisa di-cover BPJS Kesehatan.
Taufan menambahkan, saat ini kliniknya memiliki delapan alat hemodialisis, ditambah satu alat cadangan yang khusus untuk pasien HIV/Aids.
Wali Kota Pekalongan, H Achmad Afzan Arslan Djunaid, memberikan apresiasi kepada Klinik Medilab Pekalongan yang sudah memiliki Unit Hemodialisa.