RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Pemerintah Kabupaten Pekalongan menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029 di Aula Setda. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif memberikan masukan demi mewujudkan pembangunan lima tahun ke depan yang lebih cepat, tepat sasaran, dan berpihak pada kebutuhan rakyat.
“Musrenbang RPJMD ini adalah momen penting untuk kita semua menyusun arah pembangunan Kabupaten Pekalongan ke depan. Lima tahun bukan waktu yang sebentar, namun cukup menentukan arah kemajuan daerah kita,” kata Bupati Fadia dalam sambutannya, Sabtu (3/5/2025).
Menurut Bupati, percepatan pembangunan ekonomi dan penyelesaian pekerjaan rumah (PR) strategis, terutama di sektor infrastruktur, merupakan fokus utama pemerintah.
Baca Juga:Persibat Batang Tumbangkan Harin FC 3-2, Lolos Dramatis ke 16 Besar Liga 4 Nasional 2025Pemkot Pekalongan Targetkan Indeks SPBE Capai Predikat Memuaskan pada 2025, Ini Strateginya!
“Sekuat apapun potensi yang dimiliki Kabupaten Pekalongan, tapi kalau infrastrukturnya rusak dan jalannya jelek, daerah ini akan sulit maju,” tegasnya.
Ia menambahkan, dirinya bersama Wakil Bupati telah menetapkan sejumlah prioritas utama dalam RPJMD 2025–2029, di antaranya:
- Penyelesaian pembangunan RSUD Kraton paling lambat tahun 2026–2027
- Penegerian sekolah-sekolah swasta yang selama ini dikelola yayasan
- Pelatihan online gratis bagi generasi muda Kabupaten Pekalongan
- Pengembangan sektor pariwisata lewat kemitraan dengan pihak ketiga
- Pengelolaan sampah modern untuk mendukung pendapatan daerah
- Penyelesaian pembangunan sirkuit balap motor dan renovasi gedung kesenian
- Penanggulangan banjir rob lewat pembangunan rumah pompa di wilayah pesisir
- Pengajuan bantuan pembangunan wilayah Petungkriyono ke pemerintah pusat
Bupati Fadia juga menekankan pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam merancang pembangunan.
“Masukan dari masyarakat sangat penting, karena kita ini satu tim—pemerintah daerah, DPRD, dan warga Pekalongan. Kalau semua berjalan bersama, pembangunan akan lebih cepat dan sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Senada dengan Bupati, Wakil Bupati Pekalongan Sukirman turut menyoroti tantangan utama pembangunan, yakni infrastruktur. Ia mengakui biaya besar serta kondisi keuangan pasca-pandemi membuat pembangunan infrastruktur perlu perencanaan matang.
“Infrastruktur ini memang tantangan terbesar kita. Mulai dari pembangunan hingga pemeliharaan, semuanya butuh anggaran besar. Tapi ini tetap jadi prioritas,” kata Sukirman.