Tokoh Buruh Kendal Kutuk Aksi Anarkis di Semarang Saat May Day: “Hari Buruh Bukan Hari Kekacauan!”  

Tokoh Buruh Kendal Kutuk Aksi Anarkis di Semarang Saat May Day: “Hari Buruh Bukan Hari Kekacauan!”  
ACHMAD ZAENURI SUARAKAN KECAMAN - Sejumlah tokoh buruh Kabupaten Kendal menyuarakan kecamannya terhadap peringatan Hari Buruh yang berakhir anarkhis, seperti yang terjadi di Semarang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Sejumlah tokoh buruh di Kabupaten Kendal secara tegas mengecam aksi anarkistis yang terjadi dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di sejumlah wilayah, termasuk di Semarang. Mereka menilai aksi tersebut mencederai makna sejati dari Hari Buruh yang seharusnya menjadi momentum perjuangan hak-hak pekerja secara damai dan konstruktif.

Peringatan May Day di Kendal sendiri berlangsung dalam suasana tertib, aman, dan meriah. Berbagai kegiatan digelar, mulai dari bakti sosial, pembagian sembako, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga apresiasi terhadap buruh berprestasi, yang menunjukkan semangat kolaborasi antara buruh, pemerintah, dan aparat keamanan.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan (FSPKEP) Kabupaten Kendal, Nasrodin, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan anarkis yang dinilainya merusak citra gerakan buruh.

Baca Juga:Tapak Suci 039 Kota Pekalongan Resmi Dilantik, Siap Cetak Pendekar Muda Berprestasi dan BerakhlakPersibat Batang Tumbangkan Harin FC 3-2, Lolos Dramatis ke 16 Besar Liga 4 Nasional 2025

“Kami mengutuk segala bentuk tindakan anarkis yang mencoreng makna May Day. Kabupaten Kendal harus bebas dari paham-paham anarko dan sindikalisme radikal. May Day adalah momentum perjuangan, bukan kehancuran,” kata Nasrodin dalam keterangannya, Minggu (4/5/2025).

Ia juga mengapresiasi jajaran Polres Kendal yang telah menjaga jalannya peringatan Hari Buruh agar berlangsung kondusif.

Senada dengan Nasrodin, Ketua DPW Federasi ASPEK Indonesia Jawa Tengah sekaligus Ketua Dewan Buruh dan Pekerja Kendal, Sudarmaji, turut mengecam pihak-pihak yang mencoba menunggangi peringatan May Day dengan aksi provokatif.

“Kami tidak ingin Kendal terpapar virus anarkisme. Kolaborasi yang telah terjalin baik antara buruh, pemerintah, dan aparat keamanan harus terus dipertahankan. May Day adalah Hari Kolaborasi, bukan Hari Perpecahan,” ujar Sudarmaji.

Ia menyebut berbagai kegiatan yang digelar saat May Day di Kendal menjadi bukti bahwa peringatan ini bisa dilakukan dengan cara yang positif dan membangun.

Wakil Ketua Dewan Buruh Kendal, Suharto, juga menyayangkan insiden kekerasan yang terjadi di wilayah lain. Ia mengajak seluruh masyarakat Kendal untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang mengarah pada tindakan radikal.

“Kami mengajak masyarakat menjaga semangat damai di Kendal. Kota ini dikenal menjunjung nilai-nilai arif dan toleran. Jangan biarkan paham ekstrem masuk dan memecah belah kita,” pungkasnya.

0 Komentar