RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Bendungan Tapak Menjangan yang berada di Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan, dilaporkan jebol akibat bencana alam pada 20 Januari 2025. Kerusakan ini berdampak serius terhadap suplai air untuk lahan pertanian seluas 1.300 hektar yang tersebar di wilayah Doro dan Karangdadap.
Ketua Kelompok Tani Sumber Rahayu, Desa Kalimojosari, Kecamatan Doro, Abidin, mengatakan bahwa kerusakan terjadi usai banjir dan longsor hebat melanda kawasan tersebut pada awal tahun.
“Jika bendungan ini tidak segera diperbaiki, Desa Kalimojosari yang memiliki 130 hektar lahan pertanian bisa gagal panen. Bahkan untuk menanam pun petani bisa kesulitan,” ujarnya saat ditemui, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga:Tim Gabungan Gerebek Dua Warung di Pekalongan, 3.834 Batang Rokok Ilegal DisitaTPA Bojonglarang Overload, Pemkab Pekalongan Rancang TPA Baru di Tiga Lokasi Alternatif
Ia menyampaikan, saat ini para petani sudah memasuki musim tanam. Namun karena suplai air terputus, para petani terpaksa melakukan kerja bakti setiap minggu untuk membuat perbaikan sementara pada bendungan demi membuka aliran air.
“Ini musim tanam, tapi karena aliran air tidak lancar, kami harus swadaya setiap minggu melakukan perbaikan darurat,” katanya.
Menurut Abidin, situasi bisa semakin memburuk saat musim kemarau tiba. Ia menyebut Bendungan Tapak Menjangan merupakan satu-satunya sumber air yang masih bisa diandalkan setelah Bendungan Singonolo di Desa Kutosari rusak parah dan belum pernah diperbaiki.
“Satu-satunya harapan kami ya Bendungan Tapak Menjangan ini. Kalau tidak segera ditangani, sawah bisa kering total saat kemarau,” tegasnya.
Kerusakan Masuk Kategori Berat
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-Taru) Kabupaten Pekalongan, Budi Antoyo, membenarkan bahwa kerusakan pada bendungan tersebut tergolong berat. Ia menyebutkan, tubuh bendungan sepanjang 50 meter rusak parah dan saluran talang Silawang turut terputus.
“Suplai air dari bendungan terganggu total. Jalur kanan dan kiri terdampak, khususnya jalur ke arah Dororejo dan Wringin Agung yang terputus total. Suplai ke Doro dan Karangdadap juga sangat minim karena tampungan airnya rusak,” ujar Budi.
Karena luasan irigasi yang terdampak melebihi 1.000 hektar, kewenangan penanganan bendungan berada di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pemkab Pekalongan sendiri sudah berkoordinasi dengan PSDA Provinsi Jawa Tengah dan BPSDA Pamali Comal.