1.330 Keluarga Jadi Sasaran Program Genting 2025, Pemkot Pekalongan Fokus Tekan Stunting Lewat Intervensi Gizi

1.330 Keluarga Jadi Sasaran Program Genting 2025, Pemkot Pekalongan Fokus Tekan Stunting Lewat Intervensi Gizi
ISTIMEWA RAKOR - Rakor dalam rangka memperkuat peran serta para lurah dalam menyukseskan Program Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) terus mengintensifkan peran lurah dalam menyukseskan Program Genting atau Gerakan Orang Tua Cegah Stunting yang menjadi salah satu program prioritas nasional tahun 2025.

Langkah konkret tersebut diwujudkan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan. Kegiatan ini melibatkan seluruh lurah serta pengelola Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) dari setiap kelurahan.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Nur Agustina, mengatakan bahwa rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan koordinasi lintas sektor agar implementasi Program Genting di lapangan berjalan maksimal.

Baca Juga:Peserta Membludak, Operasi Katarak Gratis Baznas dan RSUD Soewondo Kendal Lampaui Target  Aiptu Ahmad Syaifudin, Polisi Kota Pekalongan yang Bina Generasi Muda Lewat Pencak Silat  

“Program Genting adalah program percepatan penanganan stunting atau Quick Win dari BKKBN yang diluncurkan secara nasional sejak 5 Desember 2024. Setiap kabupaten dan kota mendapat target sasaran masing-masing,” jelas Agustina saat ditemui usai rakor, Selasa (13/5/2025).

Tahun ini, sebanyak 1.330 keluarga berisiko stunting ditetapkan sebagai target intervensi Program Genting di Kota Pekalongan. Sasaran utamanya mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah usia dua tahun (baduta).

“Bentuk intervensinya berupa pemberian makanan bergizi senilai minimal Rp15 ribu per hari yang diberikan selama enam bulan penuh,” terang Agustin.

Tak hanya intervensi nutrisi, lanjut Agustin, program ini juga menyentuh aspek non-nutrisi seperti penyediaan rumah layak huni, fasilitas sanitasi yang baik, serta edukasi pencegahan pernikahan dini di lingkungan keluarga.

Program Genting menggunakan pendanaan yang bersumber dari berbagai elemen masyarakat, seperti komunitas, CSR perusahaan, perorangan, serta BUMD. Dana dari APBD dan APBN tidak diperkenankan untuk digunakan.

“Kami mengajak masyarakat dan stakeholder ikut berpartisipasi. Bantuan bisa disalurkan secara langsung atau melalui Dashat yang ada di masing-masing kelurahan,” tambahnya.

Dalam rakor tersebut, Dinsos-P2KB juga menyampaikan bahwa saat ini Dashat di kelurahan tengah aktif menjalankan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebagai bagian dari rangkaian program Genting.

Baca Juga:Gara-Gara Cemburu, Pria Riau Dikeroyok Dua Pemuda di Pekalongan, Uangnya Dirampas Setelah Ajak Jalan Cewek KosKuripan Yosorejo Kota Pekalongan Kembangkan Bank Sampah, Dorong Inovasi Lingkungan Berkelanjutan dari RT hingg

Nur Agustina berharap, dengan penguatan koordinasi dan kolaborasi lintas sektor, angka stunting di Kota Pekalongan dapat ditekan secara signifikan pada tahun ini.

0 Komentar