Gerakan Sedekah Sampah Diluncurkan di Medono, Wujud Nyata Menuju Pekalongan Bebas Sampah Plastik

Gerakan Sedekah Sampah Diluncurkan di Medono, Wujud Nyata Menuju Pekalongan Bebas Sampah Plastik
ISTIMEWA SEDEKAH SAMPAH - Belasan lembaga pendidikan dan instansi di wilayah Kelurahan Medono meluncurkan program Sedekah Sampah dan mendeklarasikan komitmen bersama menuju Zero Plastic Waste, Rabu (14/5/2025).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Sebanyak 16 lembaga pendidikan dan instansi di wilayah Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, resmi mendeklarasikan komitmen menuju lingkungan bebas sampah plastik melalui peluncuran Program Sedekah Sampah, Rabu (14/5/2025).

Deklarasi yang digelar di halaman Kantor Kelurahan Medono ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Pekalongan Hj Balgis Diab, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Sri Budi Santoso, serta Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Mabruri.

Instansi yang terlibat dalam gerakan ini meliputi sekolah dasar, sekolah menengah, pondok pesantren, puskesmas, hingga instansi pelayanan publik di wilayah Medono. Di antaranya adalah Puskesmas Medono, SDN Medono 01 hingga 08, SMPN 11 Pekalongan, MAN 01 Kota Pekalongan, serta Ponpes Al Mubarok dan Ponpes Anwarul Mubarok.

Baca Juga:Polres Pekalongan Galakkan Kampanye Anti Premanisme, Masyarakat Diminta Rekam dan Lapor ke 110Gagal Lolos ke Liga 3, Manajer Persibat Mundur dan Suporter Ledakkan Kekecewaan

“Alhamdulillah, hari ini kita mendeklarasikan komitmen Zero Plastic Waste bersama 16 stakeholder. Saya mengucapkan terima kasih kepada Camat Pekalongan Barat, Lurah Medono, dan seluruh pihak yang terlibat,” ucap Wakil Wali Kota Balgis Diab.

Bukan Sekadar Seremoni

Lebih lanjut, Wawalkot menegaskan bahwa kegiatan ini harus menjadi awal perubahan budaya di masyarakat, bukan hanya simbolik belaka.

“Kami berharap ini menjadi perilaku berkelanjutan, dimulai dari sekolah. Mari kita wujudkan Kota Pekalongan yang bersih, sehat, dan nyaman,” tambahnya.

Gerakan Dimulai dari Sekolah dan Keluarga

Lurah Medono, Muhammad Mahson, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menanamkan kesadaran sejak dini, terutama melalui dunia pendidikan. Siswa diminta membawa sampah terpilah dari rumah satu kali dalam sebulan, lalu diserahkan ke sekolah.

“Ketika anak-anak terbiasa memilah sampah di sekolah, kebiasaan itu akan terbawa ke rumah. Namun kami pastikan, sekolah tidak menjadi tempat penumpukan sampah karena langsung ditangani dan disalurkan ke bank sampah,” terang Mahson.

Gerakan ini telah tersosialisasi di seluruh 12 RW dan 80 RT di Kelurahan Medono. Mahson mengajak masyarakat lebih bertanggung jawab terhadap sampah masing-masing, dengan prinsip “Sampahmu adalah tanggung jawabmu.”

Kantong Sedekah Sampah dan Program Sosial

Sebagai implementasi konkret, seluruh sekolah, kantor, dan ponpes menyediakan kantong sedekah sampah. Sampah yang terkumpul akan dipilah oleh Bank Sampah Kota Pekalongan, kemudian hasil penjualannya dibagi dua: 50 persen untuk penyumbang, dan 50 persen disalurkan untuk program pengentasan stunting.

0 Komentar