RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL — Kondisi fisik bangunan SD Negeri 2 Sumur, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal, memprihatinkan. Sejumlah ruang kelas mengalami kerusakan parah, mulai dari atap yang roboh hingga dinding yang retak. Kerusakan tersebut berdampak langsung pada proses belajar mengajar yang menjadi terganggu dalam beberapa bulan terakhir.
Robohnya atap bangunan terjadi sekitar enam bulan lalu, dipicu oleh usia bangunan yang sudah mencapai dua dekade serta pengeroposan material akibat dimakan rayap. Struktur tanah yang labil juga menyebabkan keretakan pada dinding dan pergeseran lantai keramik.
“Atap sempat kami sangga dengan kayu, tetapi karena hujan deras, penyangga tidak kuat menahan beban. Akhirnya atap roboh. Beruntung tidak ada korban karena kami sudah lebih dulu mengamankan meja dan kursi keluar dari ruang kelas,” ujar Kepala SDN 2 Sumur, Baedowi, saat ditemui, Rabu, 14 Mei 2025.
Baca Juga:PPDB SKB Kota Pekalongan 2025 Dibuka, Kuota 60 Siswa Per Program Kejar Paket TersediaWarga Langenharjo Kerja Bakti Angkat Eceng Gondok di Kali Buntu, Cegah Banjir Masuk Perumahan
Atap yang roboh meliputi tiga ruang kelas yakni kelas 1, 2, dan 3. Untuk memastikan kegiatan belajar tetap berlangsung, siswa-siswa dialihkan ke sejumlah lokasi darurat seperti ruang perpustakaan, musala, hingga rumah warga.
Kondisi darurat ini menimbulkan keluhan dari siswa dan guru. Salah satunya disampaikan oleh Alisa, siswi kelas 1, yang mengaku kesulitan belajar karena ruang yang digunakan sempit dan tidak nyaman.
“Tidak enak belajar di sini, sempit. Saya ingin sekolahnya cepat dibangun supaya bisa kembali belajar di kelas,” katanya polos.
Keluhan serupa datang dari guru Pendidikan Agama Islam, Dina Rahmah. Ia menyebutkan bahwa sistem belajar menjadi tidak efektif karena harus berpindah-pindah lokasi.
“Kami bolak-balik dari sekolah ke rumah warga. Ini tentu melelahkan dan mengganggu konsentrasi siswa. Harapan kami, sekolah bisa segera diperbaiki,” ucap Dina.
Dinas Pendidikan Siapkan Anggaran Rehabilitasi Rp600 Juta
Kondisi bangunan SDN 2 Sumur mengundang perhatian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal. Kepala Disdikbud Kendal, Ferinando Rad Bonay, menyampaikan bahwa pihaknya telah meninjau langsung lokasi dan segera mengalokasikan dana rehabilitasi.
“Kami sudah menganggarkan Rp600 juta dari APBD perubahan tahun ini untuk memperbaiki tiga ruang kelas yang rusak. Pembangunan ditargetkan dimulai pada Juli, bahkan jika memungkinkan, kami akan percepat ke bulan Juni,” kata Ferinando.