Pemkab Kendal Gandeng Pemprov Jateng Salurkan Subsidi Pangan untuk Anak Berisiko Stunting

Pemkab Kendal Gandeng Pemprov Jateng Salurkan Subsidi Pangan untuk Anak Berisiko Stunting
ACHMAD ZAENURI SUBSIDI BANTUAN PANGAN - Bupati Kendal saat salurkan subsidi bantuan pangan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Pemerintah Kabupaten Kendal bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menyalurkan subsidi bantuan pangan bagi anak-anak yang berisiko mengalami stunting. Program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penanganan stunting sejak dini secara berkelanjutan.

Penyaluran bantuan dilakukan pada Rabu, 14 Mei 2025 di wilayah Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, dengan total 250 paket pangan bergizi disalurkan kepada anak-anak yang telah terdata memiliki risiko stunting.

Langkah Konkret Cegah Stunting Sejak Dini

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, yang turut hadir langsung dalam penyaluran bantuan menyampaikan apresiasi atas sinergi antara pemerintah daerah dan provinsi dalam upaya mencegah stunting. Ia berharap subsidi pangan ini dapat membantu memperbaiki status gizi anak-anak penerima manfaat.

Baca Juga:Edarkan Tembakau Sintetis Dekat Pendopo Bupati, Pemuda Asal Doro Ditangkap PolisiResmi Dilantik, KONI Kota Pekalongan Siap Genjot Prestasi Menuju Porprov 2026

“Dengan adanya bantuan ini kami berharap anak-anak yang berisiko stunting bisa mengejar ketertinggalan berat badannya sesuai dengan usia. Ini merupakan langkah konkret untuk mencetak generasi yang sehat dan cerdas,” ujar Dyah.

Ia menambahkan, program ini tidak berhenti sampai di sini. Pemerintah akan melakukan pemantauan perkembangan anak secara berkala untuk memastikan efektivitas program. Jika berat badan anak penerima sudah mencapai standar usianya, bantuan akan dialihkan kepada anak lain yang membutuhkan.

“Program ini akan dievaluasi setiap bulan. Kami ingin orang tua juga aktif memantau pertumbuhan anak dan memanfaatkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.

Subsidi Berlangsung 8 Bulan, Data dari Puskesmas

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dyah Lukisari, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi jangka menengah pemerintah provinsi dalam memerangi stunting. Program dirancang untuk berjalan selama delapan bulan dan menyasar keluarga yang benar-benar membutuhkan.

“Data anak penerima diperoleh dari Puskesmas, agar bantuan tepat sasaran. Satu paket bantuan bernilai sekitar Rp170.000 namun hanya ditebus dengan harga Rp20.000 oleh masyarakat,” jelas Dyah.

Ia berharap mekanisme subsidi semacam ini bisa meringankan beban ekonomi keluarga sekaligus meningkatkan kualitas asupan gizi anak-anak di masa pertumbuhan.

Fokus Tingkatkan SDM Sejak Usia Dini

0 Komentar