BATANG – Aksi konvoi puluhan remaja bersenjata tajam dari arah Kendal menuju Batang berujung ricuh.
Diduga hendak tawuran, empat di antaranya berhasil ditangkap warga di Jalan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Senin sore (19/5), sekitar pukul 16.00 WIB.
Sekitar 30 remaja—sebagian masih berseragam sekolah—melintas ugal-ugalan sambil menggeber-geber knalpot motor. Mereka sempat berhenti di Plelen untuk bergabung dengan kelompok lain, lalu kembali konvoi menuju area KITB.
Baca Juga:Disnakertrans dan BPJS Ketenagakerjaan Batang Dorong Peningkatan Kepatuhan Perlindungan Pekerja
Tingkah mereka yang mencurigakan memicu keresahan warga. Apalagi beberapa remaja terlihat membawa senjata tajam panjang. Warga pun tak tinggal diam. Jalan diblokir, motor diadang, dan pengejaran dimulai.
“Dari timur Pasar Plelen sudah bising banget. Pas lihat ada yang bawa sajam, kami langsung bergerak,” ujar Tri Kamto, salah satu warga.
Dengan bantuan pekerja proyek, warga mengepung. Hasilnya, empat remaja berhasil diamankan bersama motor dan senjata tajam. Namun, sebelum diamankan polisi, keempatnya sempat menjadi sasaran kekesalan warga.
Polsek Gringsing yang mendapat laporan segera datang dan mengevakuasi mereka ke kantor polisi. Saat dimintai keterangan, para remaja mengaku hanya diajak kumpul lewat media sosial. Salah satunya, L (16), siswa kelas X SMK di Kendal.
“Saya diajak kumpul di Plelen, katanya ramai-ramai. Tapi nggak tahu kalau mau tawuran,” kata L dengan wajah lebam, diduga akibat bogem mentah warga.
Ironisnya, ayah L, SU (55), tampak tak kuasa menahan air mata saat mengetahui anaknya ikut dalam gerombolan itu.
“Saya kerja serabutan biar anak bisa sekolah. Tapi malah ikut-ikutan begini. Hancur hati saya,” ujar SU dengan suara bergetar di Mapolsek Gringsing.
Baca Juga:
Hingga malam, proses pemeriksaan terhadap empat remaja itu masih berlangsung. Kapolsek Gringsing, AKP Agus Windarto, belum memberi kepastian soal sanksi hukum yang akan dikenakan.
“Kami masih dalami motif dan keterlibatannya. Akan kami koordinasikan lebih lanjut,” ujarnya singkat.
Sementara itu, polisi masih memburu remaja lain yang kabur saat pengepungan. Aksi ini sekaligus menjadi peringatan bahwa potensi tawuran pelajar di wilayah perbatasan Kendal-Batang masih tinggi dan perlu penanganan serius.