RSUD Bendan Luncurkan Layanan DSA Pertama di Kota Pekalongan, Dorong Deteksi Dini Stroke

RSUD Bendan Luncurkan Layanan DSA Pertama di Kota Pekalongan
TUMPENG - Direktur RSUD Bendan, dr. Dwi Heri Wibawa menyerahkan tumpeng kepada Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid dalam peresmian layanan DSA yang berlangsung di Aula RSUD Bendan, Rabu (21/5/2025).
0 Komentar

PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan menandai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-16 dengan meluncurkan layanan Digital Subtraction Angiography (DSA), sebuah teknologi terbaru dalam dunia medis yang mampu mendeteksi kelainan pembuluh darah secara detail. Layanan ini menjadi yang pertama hadir di Kota Pekalongan dan digadang-gadang mampu mencegah risiko stroke secara signifikan.

Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf, mengungkapkan rasa syukur atas hadirnya layanan ini di daerahnya. Menurutnya, inovasi ini merupakan langkah maju dalam pelayanan kesehatan yang akan sangat membantu masyarakat, khususnya dalam mencegah penyakit stroke sejak dini.

“Alhamdulillah, di HUT ke-16 ini, RSUD Bendan menghadirkan layanan DSA yang pertama kalinya ada di Kota Pekalongan. Saya pribadi merasa sangat bersyukur dan bangga, karena layanan ini sangat bermanfaat,” tutur Wali Kota Aaf dalam peresmian layanan DSA yang berlangsung di Aula RSUD Bendan, Rabu (21/5/2025).

Baca Juga:Pimpin Apel Akbar HUT ke-16, Wawalkot Balgis Harapkan RSUD Bendan Menuju Rumah Sakit Unggul dan Berdaya SaingKelurahan Jenggot Menuju Kampung KB Terbaik, Wawalkot Pekalongan Balgis Apresiasi Sinergi Semua Pihak

Lebih lanjut, Aaf membagikan kisah pribadinya terkait pentingnya DSA. Ia mengisahkan pengalaman saat ibunya terkena stroke dan harus menjalani DSA di RS Gatot Subroto Jakarta. Dari pengalaman tersebut, ia menyadari pentingnya DSA sebagai alat deteksi dini.

“Saat itu, ketika disuntik zat kontras terlihat jelas di layar monitor bahwa cairan kontras tidak bisa menyebar karena ada sumbatan. Saya belajar dari situ bahwa DSA ini sangat penting, bahkan sangat baik dilakukan bagi mereka yang belum terkena stroke sebagai ikhtiar pencegahan,” ungkapnya.

Menurut Wali Kota Aaf, biaya prosedur DSA di RSUD Bendan berkisar Rp8,5 juta. Berdasarkan klaim medis, tindakan ini dapat mencegah potensi stroke hingga 10–15 tahun ke depan jika dilakukan secara rutin. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat yang memiliki risiko stroke agar memeriksakan diri secara berkala.

“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Saya berharap RSUD Bendan menjadi rujukan utama bagi masyarakat Pekalongan dan sekitarnya dalam mencegah serta menangani penyakit stroke,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Bendan, dr. Dwi Heri Wibawa, menerangkan bahwa DSA merupakan metode diagnosis mutakhir yang digunakan untuk memetakan pembuluh darah di otak secara akurat. Teknologi ini sangat efektif untuk menangani stroke non-perdarahan yang disebabkan oleh sumbatan aliran darah.

0 Komentar