Operasi Aman Candi 2025: Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal, 6 Tersangka Diamankan

Operasi Aman Candi 2025: Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal, 6 Tersangka Diamankan
HADI WALUYO AMAN CANDI 2025 - Polres Pekalongan ekspose hasil ungkap Operasi Aman Candi 2025 selama 10 hari di lobi Mapolres Pekalongan, kemarin.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Dalam sepuluh hari pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025, Kepolisian Resor (Polres) Pekalongan berhasil mengungkap lima kasus kriminal dengan enam tersangka yang telah diamankan. Operasi ini merupakan bagian dari agenda 20 hari yang dimulai sejak 12 Mei dan direncanakan berakhir pada 31 Mei 2025.

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso Wibowo, dalam konferensi pers di Mapolres Pekalongan pada Kamis, 22 Mei 2025, menjelaskan bahwa Operasi Aman Candi merupakan sandi baru yang digunakan menggantikan Operasi Pekat Candi di tahun-tahun sebelumnya.

Operasi ini menjadi bagian dari program Polda Jawa Tengah dalam mendukung kebijakan nasional untuk memberantas premanisme yang berpotensi menghambat investasi.

Baca Juga:Tawuran Pelajar hingga Remaja Bersenjata Tajam, Polres Batang Ungkap Deretan Kasus di Operasi Candi 2025Peringati HUT ke-74 IBI, Pemkot Pekalongan Gelar Layanan KB Serentak di Seluruh Kecamatan

“Operasi ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam pemberantasan premanisme, khususnya yang dapat mengganggu iklim investasi,” kata AKBP Doni.

Menurut Doni, dalam sepuluh hari pertama operasi, Polres Pekalongan telah menindak lima target operasi yang ditetapkan oleh Polda Jawa Tengah. Dari lima kasus tersebut, sebanyak enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka.

“Dari hasil pelaksanaan selama 10 hari, kami mengungkap lima kasus dengan enam tersangka. Ini termasuk satu kasus pemerasan, satu kasus pengeroyokan, dan tiga kasus penganiayaan,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa meski kondisi keamanan di Kabupaten Pekalongan relatif kondusif dan belum ditemukan indikasi premanisme dalam bentuk yang ekstrem, Polres tetap melanjutkan langkah-langkah pencegahan dan penindakan.

“Kami tetap intens melakukan tindakan preventif. Dan untuk kasus-kasus yang memerlukan penegakan hukum, langsung kami tindak,” jelasnya.

AKBP Doni juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi bahwa para pelaku yang ditangkap terafiliasi dengan organisasi masyarakat (ormas) atau kelompok tertentu.

“Semua pelaku merupakan individu. Tidak ada keterlibatan kelompok atau ormas tertentu. Hal ini menandakan situasi investasi di Pekalongan tetap aman dan kondusif,” tegasnya.

Baca Juga:Program Pemutihan Dongkrak Pembayaran Pajak Kendaraan di Kendal, Satlantas Minta Warga Segera ManfaatkanTMMD 2025: TNI dan Warga Sapuro Kebulen Kompak Perbaiki Jalan Irian Gang 1

Salah satu sasaran prioritas dalam operasi ini adalah mencegah aktivitas geng motor dan potensi tawuran. “Alhamdulillah, potensi konflik seperti geng motor dan tawuran berhasil kami redam melalui kegiatan preemtif dan preventif. Sehingga belum perlu tindakan represif,” ujar Kapolres.

0 Komentar