Pekalongan Dorong Warga Tanam Sayur di Pekarangan, Cegah Stunting dan Olah Sampah Jadi Pupuk Organik

Pekalongan Dorong Warga Tanam Sayur di Pekarangan, Cegah Stunting dan Olah Sampah Jadi Pupuk Organik
ISTIMEWA PRAKTIK - Praktik pembuatan pupuk organik kegiatan Sosialisasi Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terintegrasi Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan Kompos
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, mengimbau masyarakat agar lebih aktif memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman hortikultura serta mengelola limbah dapur menjadi pupuk organik. Langkah ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan keluarga, tetapi juga menjadi strategi konkret dalam mencegah stunting dan mengurangi sampah rumah tangga.

Ajakan tersebut disampaikan Inggit saat membuka acara Sosialisasi Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Terintegrasi Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan Kompos di Aula Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat, pada Kamis, 22 Mei 2025. Kegiatan ini melibatkan anggota Persit, Bhayangkari, TP PKK tingkat kelurahan dan kecamatan, TNI, Polri, hingga komunitas SPPG Makan Bergizi Gratis.

“Pekarangan rumah punya potensi besar yang sering tidak dimanfaatkan. Padahal, bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran seperti kangkung, tomat, cabai, dan buah-buahan,” ujar Inggit.

Baca Juga:Pemuda di Kendal Todong Cutter Demi Rp 40 Ribu, Terancam 9 Tahun PenjaraBatang Menuju Kota Industri Bersih: PLTMH 4 MW Resmi Dibangun di Kambangan Blado, Siap Pasok Listrik Ramah Lin

Menurut dia, pemanfaatan lahan rumah tangga untuk pertanian dapat mendukung asupan gizi keluarga, terutama anak-anak. “Ini adalah salah satu cara konkret menurunkan angka stunting di Pekalongan,” lanjutnya.

Inggit juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga, terutama sampah organik dari dapur, yang dapat diolah menjadi pupuk organik cair dan kompos. “Alih-alih dibuang dan mencemari lingkungan, limbah dapur bisa diubah menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman. Satu ekosistem produktif bisa dimulai dari dapur rumah kita sendiri,” tuturnya.

Ia mengapresiasi Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan atas inisiatif edukasi dan pendampingan warga dalam pemanfaatan pekarangan dan pengelolaan limbah organik rumah tangga.

“Tanam cabai di pot, buat pupuk dari limbah dapur, ajak anak menyiram tanaman. Ini adalah cara kita membangun generasi sehat, mandiri, dan cinta lingkungan,” tegas Inggit.

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa keterbatasan lahan bukan alasan untuk tidak bertani di rumah. Kota Pekalongan yang minim lahan pertanian tetap bisa produktif dengan memaksimalkan ruang sempit menggunakan teknologi pertanian sederhana.

“Setiap rumah bisa berkontribusi terhadap ketersediaan pangan mandiri dengan menanam tanaman bernilai ekonomi seperti cabai, tomat, dan terong, bahkan memelihara ikan lele menggunakan galon bekas,” ujar Lili.

0 Komentar