Warga Legokgunung Meninggal Usai Dibacok Tetangga, Pelaku Dikirim ke RS Jiwa untuk Pemeriksaan Kejiwaan

Warga Legokgunung Meninggal Usai Dibacok Tetangga, Pelaku Dikirim ke RS Jiwa untuk Pemeriksaan Kejiwaan
HADI WALUYO TUNJUKKAN SAJAM - Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W tunjukkan sajam yang digunakan pelaku untuk membacok tetangganya sendiri dalam gelar perkara di lobi Mapolres Pekalongan, kemarin.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN — Cokro (58), warga Desa Legokgunung, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, yang menjadi korban pembacokan oleh tetangganya sendiri, akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama sepuluh hari di rumah sakit.

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso W, dalam keterangannya menyampaikan bahwa korban meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis akibat luka parah di bagian kepala.

“Korban meninggal dunia setelah sepuluh hari dirawat di rumah sakit,” ujar AKBP Doni dalam konferensi pers, didampingi oleh Kasat Reskrim AKP Danang Sri Wiratno, Kamis (22/5/2025).

Baca Juga:Darurat Sampah Belum Usai, Pemkot Pekalongan Perpanjang Penggunaan TPA Degayu hingga September 2025  Operasi Aman Candi 2025: Polres Pekalongan Ungkap 5 Kasus Kriminal, 6 Tersangka Diamankan

Mengenai kondisi kejiwaan pelaku, AKBP Doni menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan oleh tenaga medis profesional.

“Kami telah mengirim tersangka ke rumah sakit jiwa di Magelang untuk pemeriksaan kejiwaan. Kami belum dapat menyatakan pelaku mengalami gangguan jiwa tanpa hasil pemeriksaan resmi dari rumah sakit tersebut,” jelas Doni.

Insiden tragis ini terjadi pada Senin sore, 5 Mei 2025, di Dukuh Larangan Lor, Desa Legokgunung. Pelaku, berinisial S (32), diduga mengalami gangguan kejiwaan, secara tiba-tiba membacok tetangganya, Cokro, yang sedang melintas dengan sepeda motor.

“Korban mengalami luka bacok di bagian kening dan kepala belakang sebelah kanan,” terang Kasi Humas Polres Pekalongan, Iptu Suwarti.

Kronologi kejadian bermula saat warga setempat, Sumarni, melihat pelaku bersembunyi di balik pohon pisang. Sumarni yang mengetahui kondisi kejiwaan pelaku sempat memberi tahu anaknya, Mufid, sebelum meninggalkan lokasi.

Tak lama kemudian, Mufid mendengar suara sepeda motor jatuh diikuti teriakan dari pelaku yang mengucapkan “mati koe, mati koe (mati kamu, mati kamu)”. Ketika keluar rumah, ia melihat korban sudah tergeletak di jalan dalam kondisi bersimbah darah, sementara pelaku berdiri di sampingnya sambil membawa golok.

Karena takut, saksi tidak berani mendekat dan langsung berteriak meminta pertolongan warga. Warga lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Wonopringgo. Setelah sempat terjadi kejar-kejaran, pelaku akhirnya berhasil diamankan dengan bantuan warga.

Baca Juga:Tawuran Pelajar hingga Remaja Bersenjata Tajam, Polres Batang Ungkap Deretan Kasus di Operasi Candi 2025Peringati HUT ke-74 IBI, Pemkot Pekalongan Gelar Layanan KB Serentak di Seluruh Kecamatan

Barang bukti berupa sebilah golok berhasil disita dari lokasi kejadian. Pelaku kemudian dibawa ke RS HA Zaky Djunaid untuk pemeriksaan kejiwaan, sementara korban sempat dilarikan ke RSI Muhammadiyah Pekajangan sebelum dinyatakan meninggal dunia.

0 Komentar