Optimalisasi PAUD di Batang, Terapkan Pembelajaran yang Menyenangkan dan Inovasi Kurikulum

PAUD Batang
Faelasufa Faiz (tiga dari kiri) dikukuhkan sebagai bunda PAUD dan Literasi Kabupaten Batang dorong peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini lewat kurikulum kreatif, pencegahan stunting, dan literasi digital. (Dony Widyo )
0 Komentar

BATANG, RADARPEKALONGAN.ID -;Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peran krusial dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak di fase emas pertumbuhan.

Menyadari hal ini, Faelasufa Faiz yang baru saja dilantik sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi Kabupaten Batang menekankan pentingnya inovasi kurikulum berbasis stimulasi holistik.

Kurikulum Berbasis Permainan: Beyond Calistung

Menurut Faelasufa, fokus PAUD tidak boleh terpaku pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) semata.

Baca Juga:Rizal Bawazier Ungkap Kemenkop akan Gandeng PPATK Usut Aliran Dana Nasabah BMT Mitra Umat hingga TuntasMarak Pungli Jukir Tak Resmi, Pemkot Pekalongan Perbaiki Sistem Parkir Lewat Si Juki

“Kami ingin menumbuhkan rasa ingin tahu dan kecintaan belajar melalui metode bermain. Dengan begitu, proses belajar terasa menyenangkan dan tidak membebani anak,” ujarnya usai pelantikan di Gedung Gradhika Praja, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah 23 Mei 2025.

Pendekatan ini diharapkan membentuk mental pembelajar seumur hidup, di mana anak aktif mengeksplorasi lingkungan tanpa kehilangan hak bermainnya.

PAUD sebagai Garda Depan Pencegahan Stunting

Selain aspek pendidikan, PAUD juga berperan dalam deteksi dini stunting. Faelasufa menjelaskan, “Setiap anak dipantau perkembangan fisiknya secara berkala, seperti pengukuran berat dan tinggi badan. Hasilnya dikombinasikan dengan pemberian makanan bergizi untuk memastikan tumbuh kembang optimal.”

Kolaborasi dengan kader PKK di Desa Jambangan, Kecamatan Bawang, menjadi contoh konkret. “Guru PAUD turun langsung memantau anak yang tidak hadir di Posyandu. Ini upaya preventif agar tidak ada kasus yang terlewat,” tambahnya.

Literasi di Era Digital: Peran Orang Tua dan Media Kreatif

Menyikapi pesatnya teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Faelasufa mengingatkan orang tua untuk bijak mengarahkan anak.

“Literasi dimulai dari rumah. Orang tua perlu menjadi contoh dengan membiasakan interaksi positif, seperti membacakan cerita sebelum tidur atau menyediakan buku digital,” paparnya.

Untuk menghindari kejenuhan, anak diperbolehkan mengakses media alternatif seperti komik. “Tujuannya membangun kebiasaan membaca sejak dini. Media bisa beragam, asal kontennya edukatif,” tegasnya.

Baca Juga:UMKM Kota Pekalongan Diharapkan Bisa Naik Kelas, Pemkot Gelar Workshop Konten Promosi DigitalTransformasi Sampah Jadi Peluang Bisnis: Inisiatif Komisi B DPRD Jateng untuk Ekonomi Sirkular

Sinergi Komunitas untuk Masa Depan Generasi Batang

Upaya ini memerlukan dukungan multipihak, mulai dari tenaga pendidik, orang tua, hingga pemerintah daerah.

Dengan kurikulum yang adaptif, pemantauan kesehatan terintegrasi, dan literasi berbasis keluarga, PAUD diharapkan menjadi pondasi kuat untuk mencetak generasi cerdas dan sehat di Kabupaten Batang.

0 Komentar