PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan secara resmi menutup rangkaian kegiatan Training of Trainers (TOT) Kader Penanganan Sampah yang digelar dalam rangka Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Pengelolaan Sampah. Penutupan pelatihan ini dilangsungkan di Aula Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Jumat (23/5/2025), dan dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab, S.E., S.Ag., M.M.
Kegiatan TOT berlangsung selama dua hari, yakni pada 22–23 Mei 2025, dan diikuti oleh para kader lingkungan dari berbagai kelurahan. Para peserta pelatihan akan menjadi ujung tombak dalam menyosialisasikan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, khususnya di tingkat rumah tangga.
Wakil Wali Kota menegaskan bahwa keberadaan para kader sangat penting, mengingat Kota Pekalongan saat ini tengah menghadapi kondisi darurat sampah. Pemerintah Kota telah menetapkan status darurat tersebut selama enam bulan ke depan sebagai bentuk keseriusan dalam menangani lonjakan volume sampah yang semakin kompleks.
Baca Juga:Wujudkan Layanan Kesehatan Terintegrasi, Kantor Baru PMI Kota Pekalongan Resmi DibangunRSUD Bendan Luncurkan Layanan DSA Pertama di Kota Pekalongan, Dorong Deteksi Dini Stroke
“Kami berharap para trainer ini tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga aktif melatih masyarakat dalam memilah sampah organik dan anorganik, serta mengelolanya menjadi kompos dan barang yang bermanfaat,” ujar Balgis saat memberikan keterangan usai menutup acara.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan pengelolaan sampah tidak cukup hanya bergantung pada aturan dan kebijakan pemerintah. Menurutnya, perubahan perilaku masyarakat memerlukan pendekatan edukatif yang berkelanjutan dan peran aktif kader lingkungan sebagai panutan di tengah masyarakat.
“Regulasi saja tidak cukup. Kita butuh keteladanan, edukasi langsung, dan partisipasi aktif masyarakat yang digerakkan oleh kader-kader lingkungan. Di sinilah letak pentingnya pelatihan seperti ini,” imbuhnya.
Melalui program TOT ini, Pemerintah Kota berharap terbangun sinergi yang kuat antara pemerintah, kader lingkungan, dan warga untuk mempercepat penanganan sampah dari sumbernya. Strategi ini dipandang sebagai solusi berkelanjutan dalam mewujudkan Kota Pekalongan yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
Dengan pelatihan yang sudah diberikan, para kader diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan di lingkungannya masing-masing, sekaligus menjadi motor penggerak dalam menumbuhkan kesadaran kolektif warga terhadap pentingnya pengelolaan sampah yang bijak. (dur)