RADARPEKALONGAN.ID, WONOKERT – Ratusan warga Desa Sijambe, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, mengepung kantor balai desa pada Jumat pagi, 23 Mei 2025. Aksi ini merupakan bentuk desakan agar Sekretaris Desa (Sekdes) Eko Rizal Rokhim mengundurkan diri dari jabatannya, buntut dugaan penyelewengan dana desa berdasarkan temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Inspektorat.
Meski diguyur gerimis, massa mulai berkumpul sejak pukul 09.00 WIB. Suasana memanas ketika warga mengetahui sekdes menolak mengundurkan diri secara sukarela. Pagar depan balai desa sempat dijebol warga yang semakin tidak terbendung emosinya. Namun, aparat keamanan berhasil meredam situasi.
Dalam audiensi terbuka yang digelar di aula balai desa, hadir Kepala Desa Wahidin, Camat Wonokerto Abdul Qoyum, Forkompincam, BPD, perwakilan Kesbangpol, serta aparat Polres Pekalongan. Warga menyampaikan tuntutan agar Sekdes Rizal dicopot permanen.
Baca Juga:Tawuran Remaja Bersenjata Tajam di Batang Gagal Setelah Polisi Gerebek Lokasi LongtailPelaku Pembobolan SDN 03 Tegalontar Ditangkap, Polisi Masih Buru Rekannya yang Buron
“Saya tidak akan mengundurkan diri. Pemberhentian perangkat desa itu ada mekanismenya, bukan karena desakan,” ujar Rizal di hadapan forum, seperti dikutip Tempo, Jumat.
Sikap Rizal tersebut memicu reaksi keras warga. Perwakilan warga, Tajudin, menyampaikan bahwa masyarakat tidak ingin kasus ini berujung pidana. “Kami masih punya hati nurani. Kalau memang ada kesalahan, sebaiknya legowo mundur agar tidak sampai ke ranah hukum,” katanya.
Namun, lantaran tidak tercapai kesepakatan dalam audiensi terbuka, mediasi berlanjut ke ruang tertutup. Usai pertemuan, Kepala Desa Wahidin memutuskan untuk memberhentikan sementara Sekdes Rizal selama enam bulan terhitung sejak 23 Mei 2025. Selama masa pemberhentian, Rizal tetap menerima gaji.
“Kami berhentikan sementara sambil menunggu proses lebih lanjut. Ini keputusan berdasarkan hasil musyawarah,” ujar Wahidin.
Keputusan itu ditolak warga yang tetap menuntut pemecatan permanen. Ketegangan meningkat saat warga mencoba menghadang mobil polisi yang mengevakuasi Sekdes Rizal dari lokasi. Mobil polisi bahkan sempat digedor massa yang ingin melampiaskan amarah.
Tokoh masyarakat Sijambe, Kennedy, mengungkapkan bahwa warga belum puas. “Warga ingin sekdes diberhentikan tetap. Kalau tidak ada keputusan tegas, situasi akan terus memanas,” katanya.
Kennedy juga menyebut dugaan transfer dana desa ke rekening pribadi keluarga sekdes sebanyak empat kali, dengan nilai mencapai ratusan juta rupiah. Dana tersebut seharusnya digunakan untuk program ketahanan pangan dan pembangunan.